Menu

Angka Kematian Hampir 7.000 Orang, Pejabat Italia Ungkap Angka Mencengangkan Warga Yang Positif Corona

Satria Utama 25 Mar 2020, 11:58
Angka Kematian akibat corona di Italia Hampir 7.000 Orang
Angka Kematian akibat corona di Italia Hampir 7.000 Orang

RIAU24.COM -  Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borrelli menungkapkan, jumlah kasus infeksi Corona di Negeri Pisa sebenarnya lebih tinggi dari yang dikonfirmasi saat ini. Jika saat ini jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 69.176 kasus dengan kematian mencapai 6.820 orang, maka jumlah warga Italia yang terinfeksi Covid-19 diprediksi mencapai 700 ribu orang.

Alasannya, Italia hanya menguji orang-orang dengan gejala parah. Bahkan menurut Borrelli jumlah kasus infeksi di Italia bisa jadi 10 kali lebih banyak dari yang sekarang terdata.

"Rasionya hanya satu dari setiap 10 kasus yang telah diuji mungkin saja," kata Borrelli kepada surat kabar La Repubblica.

Pernyataan itu mengindikasikan Borrelli yakin ada sekitar 700.000 orang yang mungkin telah terinfeksi di Italia, menurut Reuters.

Padahal, dengan banyaknya jumlah kasus infeksi di Italia saat ini sudah membuat negara ini menjadi negara terdampak corona terparah di luar China, pusat wabah. China melaporkan 81.218 kasus.

Untuk menghambat penyebaran wabah, sebelumnya pada pertengahan Maret lalu pemerintah Italia telah memberlakukan penguncian (lockdown) terhadap negaranya. Semua tempat umum seperti sekolah, bar dan restoran ditutup.

Orang-orang Italia juga telah dilarang meninggalkan rumah mereka untuk alasan apapun kecuali untuk memenuhi kebutuhan pokok.Berbagai bisnis yang tidak dianggap penting untuk rantai pasokan negara juga telah ditutup.

Pada Senin, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah meningkatkan denda bagi orang-orang yang berani meninggalkan rumah mereka di tengah lockdown, naik menjadi hingga 3.000 euro (US$ 3.225) dari maksimum sebelumnya yang hanya 206 euro.

"Kita masing-masing harus memainkan peran kita," katanya kepada wartawan di sebuah video conference.

"Jika semua orang mematuhi aturan, mereka tidak hanya melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai, tetapi mereka akan memungkinkan seluruh komunitas nasional untuk keluar dari keadaan darurat ini." ***