Menu

Tak Akurat, Pasien Negatif Ternyata Positif Covid-19, India Stop Pakai Alat Test Corona Dari China

Riki Ariyanto 23 Apr 2020, 08:50
India menjadi negara yang meminta penghentian penggunaan alat uji Covid-19 dari China (foto/int)
India menjadi negara yang meminta penghentian penggunaan alat uji Covid-19 dari China (foto/int)

RIAU24.COM - Kamis 23 April 2020, Kekecewaan atas alat tes virus corona atau Covid-19 dari China terus berlanjut. Kali ini India menjadi negara yang meminta penghentian penggunaan alat uji Covid-19 dari China.

Dilansir dari Okezone, organisasi penelitian medis utama India meminta negara bagian untuk menghentikan penggunaan alat tes cepat virus corona (COVID-19). Beberapa negara telah mengeluh alat dari China itu tidak akurat.

zxc1

Tiga negara bagian India sudah menyatakan tidakpuas pada peralatan uji tersebut, dengan negara bagian utara Rajasthan dengan tegas menolak untuk memakai alat uji dari China, demikian dilaporkan BBC, Rabu (22 April 2020).


Pejabat di sana menyebut alat yang digunakan negara bagian cuma memiliki akurasi 5 persen. Mereka menambahkan bahwa mereka memakai alat uji itu pada pasien yang sudah mereka ketahui positif, tetapi hasil tes malah menunjukkan "negatif".

zxc2

Hal itu mendorong Dewan Penelitian Medis India (ICMR) untuk meminta semua negara bagian untuk menghentikan penggunaan kit selama dua hari sampai memeriksa mereka dengan benar. Namun, ICMR mengatakan bahwa pihaknya selalu memperingatkan terhadap penggunaan yang luas dari alat pengujian cepat sebagai "alat diagnostik" utama untuk Covid-19.

Saluran berita NDTV mengutip seorang pejabat ICMR yang mengatakan bahwa data tentang tes antibodi "masih muncul dan kegunaannya masih berkembang".

India sudah mengimpor hampir satu juta alat uji cepat dari China untuk meningkatkan pengujian. Beberapa negara lain juga sudah melaporkan alat uji dari China, tetapi Beijing membantah ada masalah kualitas pada alat-alat produksi negara itu.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, China menyebut pihaknya menganggap "sangat pentingnya ekspor produk medis".

India mencatat lebih dari 20 ribu kasus virus corona atau Covid-19 yang dikonfirmasi, dengan sedikitnya 652 kematian. Tetapi, jumlah kasus sebenarnya diprediksi lebih tinggi sebab masih belum maksimalnya hasil ujinya. (Riki)