Menu

Tiga PDP di Pekanbaru Meninggal, Pada Umumya Berumur Diatas 50 Tahun

Ryan Edi Saputra 23 Apr 2020, 09:28
Jubir bagian data gugus tigas Pemko Pekanbaru, dr Mulyadi
Jubir bagian data gugus tigas Pemko Pekanbaru, dr Mulyadi

RIAU24.COM - PEKANBARU - Tiga pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia pada 21 April lalu. Salah seorang PDP itu ada sempat koma selama sembilan jam sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Pekanbaru Dokter Mulyadi dalam konferensi pers , Rabu (22/4/2020) kemarin, memaparkan perkembangan kasus terbaru. Kasus konfirmasi positif tidak ada penambahan hari ini. 

"Kami mendapatkan data bahwa tiga PDP meninggal dunia kemarin," katanya.

Pasien pertama yang meninggal dunia adalah Tuan I (56), warga Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan. Pasien ini punya riwayat gejala radang paru-paru dan penyakit penyerta. 

Pasien tidak ada riwayat perjalanan. Pasien masuk rumah sakit pada 19 April.

Zxc2

Pasien meninggal dunia pada 21 April. Hasil swab (sampel lendir pada saluran pernafasank masih menunggu dari laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes). 

"Laboratorium di RSUD Arifin Achmad baru berfungsi pada 20 April," ucap Dokter Mulyadi.

Pasien meninggal kedua yaitu Tuan AS (52), warga Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukit Raya. Pasien ada riwayat gejala radang paru-paru dan penyakit penyerta. 

"Pasien masuk rumah sakit sudah dalam keadaan koma pada 21 April dan meninggal dunia 9 jam kemudian. Proses swab sudah dilakukan tapi belum diketahui hasilnya," ungkap Dokter Mulyadi.

Pasien meninggal dunia ketiga yaitu Nyonya A (61), warga Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampah. Pasien punya gejala radang paru-paru disertai penyakit penyerta. 

Pasien masuk rumah sakit pada 21 April dan meninggal hari itu juga. Proses swab sudah dilakukan tapi belum diketahui hasilnya.

"Jadi hari ini, ada dua orang PDP meninggal dunia di Kecamatan Tampan. Rata-rata PDP yang meninggal ada penyakit penyerta," jelas Dokter Mulyadi. (R24/put)