Menu

Jarang Terjadi, AS Akhirnya Mengaku Telah Membunuh Dua Warga Sipil Dalam Serangan Udara di Somalia

Devi 28 Apr 2020, 08:23
Jarang Terjadi, AS Akhirnya Mengaku Telah Membunuh Dua Warga Sipil Dalam Serangan Udara di Somalia
Jarang Terjadi, AS Akhirnya Mengaku Telah Membunuh Dua Warga Sipil Dalam Serangan Udara di Somalia

RIAU24.COM - Dua warga sipil tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan udara Amerika Serikat di Somalia awal tahun lalu, AS mengatakan dalam pengakuan yang jarang terjadi tentang korban sipil dari operasi militer Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM) di negara Tanduk Afrika.

Kematian disebutkan pada hari Senin dalam laporan penilaian triwulanan debutan oleh AFRICOM pada tuduhan korban sipil yang diangkat sehubungan dengan operasinya terhadap pejuang bersenjata di Somalia, Libya dan negara-negara Afrika lainnya.

"Sayangnya dua warga sipil tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan udara Februari 2019. Kami sangat menyesal ini terjadi," komandan AFRICOM, Jenderal Angkatan Darat AS Stephen Townsend, mengatakan dalam laporan itu.

Serangan udara itu dilakukan di sekitar Kunyo Barrow di wilayah Shabelle Bawah Somalia dan laporan itu mengatakan sasaran yang dituju - dua anggota kelompok al-Shabab yang terkait dengan Al-Qaeda - tewas.  Kematian warga sipil, katanya, terjadi sebagai akibat dari amunisi AS atau al-Shabab yang meledak selama serangan udara.

Itu adalah insiden kedua yang diketahui di mana AFRICOM telah mengakui pembunuhan warga sipil di Somalia, di mana para aktivis hak menuduhnya telah lama menyelubungi operasinya dalam kerahasiaan. Yang pertama adalah serangan udara pada April 2018 di El Buur, di wilayah Galgaduud di Somalia tengah, di mana AFRICOM melaporkan bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh dua warga sipil.

AS telah melakukan serangan udara di Somalia selama bertahun-tahun untuk membantu mengalahkan al-Shabab, yang berupaya untuk menggulingkan pemerintah pusat Somalia yang didukung barat dan mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ketat hukum syariah Islam.

Selama hampir dua dekade, al-Shabab telah menyerang sasaran militer dan sipil, termasuk hotel dan persimpangan lalu lintas di Somalia dan negara-negara tetangga, termasuk Kenya.

Pasukan penjaga perdamaian regional, Misi Uni Afrika di Somalia, juga membantu membela pemerintah Somalia. Amnesty International mengatakan langkah AFRICOM untuk mempublikasikan laporan penilaian triwulanan mengenai dugaan korban sipil adalah langkah menyambut transparansi.

Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Afrika Timur, Seif Magango, menambahkan bahwa AS harus menindaklanjuti dengan "pertanggungjawaban dan perbaikan bagi para korban dan keluarga mereka".

 

 

 

R24/DEV