Menu

Beredar Tentang Hadis yang Menyebut Kiamat pada Jumat 15 Ramadhan, ini Penjelasan MUI dan LAPAN

Muhammad Iqbal 6 May 2020, 17:19
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Karena, itu terkait dengan petunjuk dalam hadis, yakni tanda-tanda pendahuluan kiamat. Misalnya ada tiba-tiba gerhana (tanda alam) dan penyebaran kemungkaran dan kezaliman yang terang-terangan (tanda sosial).

"Jangan salah dan sepenggal saja mengutip hadis itu kepada umat, nanti membuat heboh. Apalagi didramatisasi yang memberi kesan seakan kita ini 'panitia kiamat'," jelas Baharun.

Dia menambahkan, justru seharusnya memberikan motivasi keimanan dan amal saleh. Bahwa umat harus selalu siap sedia menghadapi konsekuensi kematian dan ataupun kenyataan kelak berakhirnya kehidupan dunia yang fana ini.

"Yang jelas itu bukan hadis mutawatir, artinya yang bersifat Qoth'i (pasti/aksiomatis) namun teks tersebut beredar dalam sebagian kitab hadis sebagai teks yang termasuk tanda-tanda kiamat," tambah Baharun. "Artinya itu bukan tanda yang tunggal, melainkan ada banyak lagi tanda-tanda lain yang mendahuluinya."

Sementara itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, menambahkan, sains tidak bisa memperkirakan tentang hari kiamat. "Soal kiamat hanya Allah yang tahu, sains tidak bisa juga menjelaskan kejadiannya," ujarnya.

Halaman: 23Lihat Semua