Vidcon Sekda Bersama Gubri, Kesiapan Pemerintah Stok Kebutuhan Pokok Hadapi Idul Fitri Saat Pandemi Covid-19
RIAU24.COM - KUANSING- Gubernur Riau H. Syamsuar melakukan Video Conference dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se Riau, yang bertemakan "Kesiapan Pemerintah Stock kebutuhan Pokok Pangan menghadapi Idul Fitri dalam masa wabah Covid-19 ".
Vidcon bersama Gubri ini dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Kuantan Singingi DR. H. Dianto Mampanini, SE. M.Si yang dihadiri oleh Asisten, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kabag dan Kabid, yang bertempat di ruang rapat Bupati Kuansing, Senin (18/5).
zxc1
Dalam Vidcon tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa untuk pengamanan kebutuhan pokok menghadapi kebutuhan lebaran dan stok barang, di minta kepada Kepala Dinas Kabupaten/ Kota, agar mengadakan operasi pasar yang membantu ekonomi masyarakat dalam menghadapi Covid-19 tahun ini.
Dikatakan Gubri, Potensi penghasil beras berada 10 kabupaten di Riau termasuk juga Kabupaten Kuantan Singingi, sistem panen padi bisa dua kali setahun dengan IP 200. Selain beras juga di minta kepada Dinas yang terkait, agar meningkatkan tanaman yang lain seperti cabe, bawang merah dan lain-lain.
zxc2
"Untuk menjaga keseimbangan terhadap Suplay bahan pangan serta stabilisasi harga pangan, agar tetap terjaga dengan baik. Maka harus melakukan gerakan menanam untuk meningkatkan ketahanan pangan, dan yang paling penting lagi, Riau sudah bisa keluar dari daerah yang rawan pangan," ujarnya.
"Perlu kami sampaikan bahwa kami akan mengadakan operasi pasar bersama Bulog, namun kami mendapatkan informasi dari bulog bahwa ketersediaan beras Pemium tidak tersedia, dan yang ada hanyalah beras bulog yang kwalitasnya kurang bagus. Begitu juga dengan gula tidak ada kesediaan, maka operasi pasar tidak bisa dilaksanakan,. Namun Pemerintah melalui dinas terkait tetap berusaha melaksanakan operasi pasar, yang bekerjasama dengan Distributor lokal. Insya Allah dalam waktu dua hari ini kita laksanakan operasi pasar," tuturnya.
Dikatakannya, Untuk kebutuhan beras sebanyak 38.104 ton, sementara kesediaan lokal sebanyak 12.831 ton, artinya masih ada kekurangan 26 ton yang kita dapatkan dari Provinsi tetangga seperti Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. " Kita juga berusaha memaksimalkan, dan memfungsikan dari dana yang ada," ujarnya.
Sekda juga menyebutkan bahwa salah satu dari dana pergeseran Covid-19, juga menyediakan bibit kepada petani yang juga berfungsi pemanfaatan lahan. Dan salah satu pemutusan mata rantai terjadinya inflasi adalah, bagaimana bisa menstabilkan harga melalui BUMD. " Kita juga melaksanakan kegiatan bersama Dinas Koperasi Provinsi Riau, dengan kegiatan Pasar Lelang Karet yang dinilai efektif untuk menstabilkan harga, dan juga membantu perekonomian petani karet," tukasnya.