Menu

Di Usia Hampir 100 Tahun Soeharto, Publik Masih Menanti Kemunculan Anak-Cucunya di Panggung Politik

Devi 9 Jun 2020, 11:10
Di Usia Hampir 100 Tahun Soeharto, Publik Masih Menanti Kemunculan Anak-Cucunya di Panggung Politik
Di Usia Hampir 100 Tahun Soeharto, Publik Masih Menanti Kemunculan Anak-Cucunya di Panggung Politik

Pada saat ayahnya berkuasa, puteri tertuanya (Mbak Tutut) mengurus sejumlah organisasi, seperti Kirab Remaja Nasional dan Himpunan Pekerja Sosial Indonesia, yang kini tidak jelas lagi bagaimana nasib organisasi tersebut. Adik Mbak Tutut yang juga mencoba berkiprah di politik adalah Bambang Trihatmodjo, yang sempat menjadi pengurus DPP Golkar di bawah Harmoko, pada penggal terakhir kekuasaan Soeharto.

Pasca lengsernya Soeharto, Mbak Tutut kembali terjun ke politik, namun situasinya sudah sama sekali berbeda dengan era sebelumnya. Dia maju sebagai capres dalam Pilpres 2004, melalui Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), namun upaya Mbak Tutut gagal total. Demikian juga dengan Tommy, upayanya untuk menjadi Ketua Umum Golkar selalu gagal. Pertama pada Munas Partai Golkar tahun 2009 di Riau, Tommy kalah dari Aburizal Bakrie. Kemudian kalah lagi dalam Munas Golkar di Bali tahun 2016, ketika yang terpilih adalah Setya Novanto.

Faktor lain yang rupanya menjadi penghambat laju karier politik anak (cucu) Soeharto adalah soal pendidikan. 

Latar belakang pendidikan anak Soeharto umumnya  tidak terlalu jelas. Sepertinya hanya Mbak Titik (lulusan FEUI) dan putri bungsunya Mbak Mamik (lulusan IPB), yang lumayan memadai pendidikannya. 

Bambang Trihatmodjo dikabarkan sempat kuliah di Inggris, namun tidak jelas bagaimana kelanjutannya.

Sebenarnya yang dipersoalkan bukanlah kecerdasan atau ijazah formal, namun lebih pada soal menyia-nyiakan kesempatan. 

Halaman: 123Lihat Semua