Menu

Bikin Miris, Kisah Para Nelayan Indonesia yang Tubuhnya Dilempar ke Laut Akhirnya Picu Kemarahan Internasional

Devi 11 Jun 2020, 15:05
Sepri dan Ari
Sepri dan Ari

Yang lain mengatakan mereka dipaksa bekerja 18 jam sehari dan hanya diberi umpan ikan untuk dimakan. "Mereka [awak Cina] minum air mineral, sementara kami hanya diberi air laut yang disuling dengan sangat buruk," kata NA yang berusia 20 tahun.

Ketika Sepri dan yang lainnya jatuh sakit, NA mengatakan mereka memohon kapten untuk membawa mereka ke darat untuk perawatan.

Setelah ketiga orang itu meninggal, para kru memohon agar mayat-mayat itu tetap dalam pendingin agar teman-teman mereka dapat dikuburkan sesuai dengan ajaran Islam mereka begitu mereka mencapai pantai. Tetapi kapten memberi tahu mereka bahwa tidak ada yang menginginkan mereka.

"Dia berpendapat bahwa setiap negara toh akan menolak tubuh mereka," kata NA. "Yang bisa kami lakukan adalah memandikan jenazah mereka sesuai dengan hukum Islam, berdoa dan kemudian membuangnya ke laut."

Kapten akhirnya setuju untuk memindahkan sisa awak Indonesia ke kapal Tiongkok lain yang mendarat di Busan, Korea Selatan. Efendi Pasaribu masih kritis, tetapi dia masih hidup. Ibunya, Kelentina Silaban, bisa merekam video panggilan putranya ketika dia berbaring di ranjang rumah sakit di Busan. Efendi hampir tidak dapat dikenali dari wanita sehat berusia 21 tahun yang mengucapkan selamat tinggal padanya lebih dari setahun yang lalu.

"Aku bilang tolong, tolong pulang saja, kami akan menjagamu di desa."

Halaman: 234Lihat Semua