Menu

Infeksi Covid-19 India Masih Tinggi, Taj Mahal Malah Dibuka, Pengunjung Dilarang Sentuh Marmer

Riki Ariyanto 6 Jul 2020, 09:04
Infeksi Covid-19 India Masih Tinggi, Taj Mahal Malah Dibuka, Pengunjung Dilarang Sentuh Marmer (foto/int)
Infeksi Covid-19 India Masih Tinggi, Taj Mahal Malah Dibuka, Pengunjung Dilarang Sentuh Marmer (foto/int)

RIAU24.COM -  Di tengah infeksi Covid-19 yang masih tinggi, India membuka wisata Taj Mahal. Pengunjung diminta mengenakan topeng selama di Taj Mahal dan tentunya menjaga jarak serta tak boleh sentuh permukaan marmer yang berkilau itu.

zxc1

Dilansir dari Okezone, Taj Mahal yang merupakan monumen India abad ke-17 telah dibuka sejak Senin setelah penutupan COVID-19 selama tiga bulan. Hanya 5 ribu wisatawan yang bakal diizinkan dalam sehari, dibagi menjadi dua kelompok, jauh dari angka tertinggi 80 ribu pengunjung sehari.

Taj Mahal adalah makam yang dibangun di utara Kota Agra oleh kaisar Mughal Shah Jahan untuk istrinya itu. "Semua monumen & situs yang dilindungi secara terpusat harus terikat oleh protokol seperti sanitasi, jarak sosial & protokol kesehatan lainnya," sebut kementerian pariwisata federal dalam sebuah tweet sebagaimana dilaporkan Reuters.

Otoritas India kembali Taj Mahal dan monumen lainnya, seperti Benteng Merah bersejarah di New Delhi, di saat infeksi Covid-19 India meningkat pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir.

zxc2

Pada Minggu (5 Juli 2020), kementerian kesehatan melaporkan rekor lonjakan 24.850 kasus baru dalam sehari dan lebih dari 600 kematian. Angka itu mendorong penghitungan keseluruhan kasus Covid-19 India menjadi 673.165, mendekati Rusia, negara yang paling terpengaruh ketiga secara global.

Tetapi pemerintah sudah mencabut lockdown besar-besaran terhadap 1,3 miliar orang di India. Dimana lockdown telah menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan dan menutup bisnis.

Sementara penerbangan internasional tetap ditangguhkan, perjalanan domestik telah dibuka. Pemerintah India berharap pengunjung akan mulai menetes kembali ke beberapa tujuan populer.

Agra, salah satu klaster virus besar pertama di India, tetap menjadi kota yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19 di Uttar Pradesh, negara bagian dengan populasi terpadat di India.