RIAU24.COM -  Kementerian Kesehatan kembali menegaskan bahwa jamu dan minuman herbal tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan gejala COVID-19.

Akhmad Saikhu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Jamu dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan, mengatakan jamu atau minuman herbal hanya bekerja untuk meredakan gejala komorbiditas pada pasien, bukan menyembuhkan penyakit virus corona.

zxc1

Komorbiditas adalah kondisi medis yang terjadi bersama dengan yang lain, menurut Kamus Inggris Oxford.

“Jamu hanya bisa digunakan untuk meredakan gejala penyakit penyerta,” kata Akhmad dalam keterangannya, Rabu.

Dia menambahkan beberapa kesalahpahaman telah berlalu di kalangan publik bahwa jamu dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit coronavirus. Namun, COVID-19 hanya bisa disembuhkan dengan obat antivirus, lanjut Akhmad.

Obat dan vaksin antiviral COVID-19 masih diuji. Perusahaan farmasi milik negara PT Bio Farma bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran di Jawa Barat untuk meluncurkan uji klinis Tahap III pada manusia dari vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech of China dalam waktu dekat.

Sebuah studi dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menemukan sekitar 1,7 miliar orang di dunia berisiko terinfeksi COVID-19 parah karena komorbiditas atau masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti obesitas dan penyakit jantung.