Menu

Maaf! Menurut WHO, Ini 3 Kriteria Orang yang Diprioritaskan Dapat Vaksin COVID-19

Ryan Edi Saputra 26 Aug 2020, 10:40
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Keterbatasan jumalah vaksin membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) rencananya bakal membatasi pemberian vaksin kepada pasien yang terpapar Covid-19.

Dalam pedoman terbaru mengenai distribusi vaksin COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diketahui telah memiliki skema yang bakal diterapkan.

WHO meminta semua negara agar orang-orang yang termasuk dalam kategori berisiko diprioritaskan terlebih dahulu untuk mendapat suntikan vaksin.

Mereka adalah, petugas kesehatan, orang-orang dengan penyakit penyerta dan lansia. Dalam sebuah breafing, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, membicarakan lebih detail mengenai hal ini.

“Penting untuk memberikan vaksin kepada mereka yang berisiko tertinggi di seluruh dunia. Ini termasuk petugas kesehatan, karena mereka berada di garis depan dalam pandemi dan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan menstabilkan sistem kesehatan secara keseluruhan," ujarnya dikutip Times of India seperti melansir viva l, Rabu (26/8/2020).

"Ini juga mencakup orang-orang yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang memiliki penyakit tertentu yang membuat mereka berisiko lebih tinggi meninggal akibat COVID-19," lanjut Tedros.

Para ahli percaya dengan mengikuti anjuran tersebut, dapat meminimalkan risiko kematian yang terkait dengan COVID-19. Terutama untuk mereka yang menderita penyakit serius, memiliki kekebalan lemah atau sudah berusia lanjut.

WHO juga mengumumkan bahwa hingga saat ini, 172 negara telah menyatakan minatnya untuk menjadi bagian dari platform COVAX.

Nantinya, bersama dengan GAVI dan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) negara-negara tersebut akan memberikan pendanaan dan kemajuan yang memadai, sehingga vaksin dapat diproduksi. 

Namun meskipun alokasi dan distribusi vaksin terdengar efisien, nyatanya memberikan vaksin untuk kelompok berisiko atau lansia, tidak semudah kedengarannya. 

Vaksin Rusia, yang pertama kali didaftarkan untuk penggunaan publik, akan diberikan pada sukarelawan yang sehat, berusia antara 18-55 tahun pada tahap awal.

Hal ini berarti, orang lanjut usia dan anak-anak, telah dijauhkan pada fase pertama inokulasi.