Menu

Dicap Radikal, Gatot Nurmantyo Tegaskan Hal Ini Jika Pemerintah Berani Ganggu Hafiz Alquran

Ryan Edi Saputra 8 Sep 2020, 10:13
Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo

RIAU24.COM - JAKARTA - Berawal dari statement Menteri Agama yang menyatakan paham radikal dibawa oleh anak ‘Good Looking’. Hal ini memancing reaksi Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo berapi-api saat membela para hafiz Alquran.

"Jadi kalau pemerintah akan menangkap hafiz, tangkap dulu saya," tantang Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot Nurmantyo tidak sepakat apabila Pemerintah akan menangkap para hafiz Alquran. Ia mengaku akan melindungi para hafiz Alquran.

"Saya lah yang makar kalau itu memang makar," sambungnya.

Dilansir dari hops.id, jaringan suara.com, pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut disampaikannya dalam acara deklarasi KAMI Jawa Barat, bertempat di salah satu rumah pendukung KAMI yang benama Jumhur Hidayat.

Dalam cuplikan video yang dibagikan oleh akun Twitter @demoCRAZY_id pada Senin (7/9/2020), tampak Gatot Nurmantyo yang angkat suara terkait kabar tidak sedap tentang Hafiz Al Quran.

Gatot Nurmantyo juga menceritakan bagaimana kedekatannya dengan para hafiz Alquran yang kini tengah santer diberitakan.

"Mengapa saya demikian? Sudah sangat keterlaluan. Saya ingatkan, pada saat jam 17, tanggal 17 Agustus 2017, Saya sebagai panglima TNI di Markas Besar TNI Cilangkap mengadakan murojaah oleh 1.000 hafiz Quran dengan tema bersyukur dan memohon perlindungan Allah SWT untuk bangsa ini," ujar Gatot Nurmantyo, dikutip suara.com dari video unggahan akun Twitter @demoCRAZY_id.

Lebih lanjut lagi, ia menuturkan bahwa kegiatan tersebut membuatnya dijadikan sebagai pembina murojaah.

"Dan akhirnya saya jadi pembina murojaah hafiz Quran," sambung Gatot Nurmantyo.

Tidak hanya itu, Gatot Nurmantyo juga memaparkan peran seorang hafiz quran. Ia tampak heran dengan sikap orang-orang yang menyudutkan para penghafal Alquran tersebut.

Gatot Nurmantyo tidak bisa membayangkan akan jadi seperti apa kitab suci apabila tidak ada hafiz Quran.

"Hafiz Quran itu yang melindungi Alquran, yang mengamankan Alquran. Bayangkan kalau tidak ada hafiz Quran, Alquran diganti kalimatnya, isinya diganti-ganti siapa yang tahu, gaada yang tahu," tutur Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan deklarasi tersebut, Gatot Nurmantyo juga mengajak masyarakat untuk ikut terlibat mengembalikan kedaulatan Indonesia dan tergabung dalam gerakan moral KAMI.

"Kita berhutang sama rakyat yang memiliki kedaulatan negara ini, karena kedaulatan di tangan rakyat. Maka kita harus bangkit," ungkap Gatot Nurmantyo.