Menu

Luhut Masuk dalam Penanganan Covid-19 Dinilai Aneh, Bakal Munculkan 'Matahari Kembar'

M. Iqbal 17 Sep 2020, 10:12
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19) di 9 provinsi.

Namun, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai jika penunjukkan Luhut itu justru memunculkan matahari kembar dalam penanganan Covid-19.

"Yaitu LBP dan Doni Monardo sebagai ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB," ujarnya dilansir dari Sindonews.com, Kamis, 17 September 2020.

Dia berpendapat, masuknya LBP dalam penanganan Covid-19 memang sangat aneh. Padahal, Doni Monardo merupakan ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sangat top. Namun, karena kebijakan pemerintah lebih fokus atau mengutamakan kepada ekonomi, kerja Doni Monardo untuk mengendalikan Covid-19 tidak berhasil.

"Seperti istana pasir digulung ombak ekonomi yang dikendalikan Menko Ekonomi Airlangga," jelasnya.

Kemudian, lanjut Uchok, dua matahari kembar ini, terdiri dari dua jenderal akan 'bersaing' dalam penanganan Covid-19. Dua jenderal itu, terdiri dari satu jenderal yang sangat 'ekonomis' yaitu LBP dan satu lagi jenderal yang sangat 'humanis' yaitu Doni Monardo.

Menurutnya, jenderal ekonomis seperti LBP lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi daripada menyelamatkan rakyat dari Covid-19. Sedangkan sosok Doni Monardo lebih mengutamakan mengendalikan Covid-19 daripada pertumbuhan ekonomi.

Maka itu, penunjukan LBP secara kasat mata hanya akan bikin kacau organisasi penanganan Covid-19. Namun, masuknya LBP sebetulnya untuk menemani Doni Monardo. Sebab, Doni Monardo dianggap tidak bisa mengendalikan Satgas Covid-19 di bawahnya. Seperti baru baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan PSBB yang diperketat.

Maka itu, Uchok menganggap, masuknya LBP itu bukan bermaksud pemerintah akan serius mengendalikan Covid-19 atau untuk menjamin kesehatan rakyat. Tapi hanya akan mengendalikan gubernur yang lain, agar jangan tiba-tiba menerapkan PSBB seperti dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan.

"Dengan kata lain, masuknya LBP dalam penanganan Covid, menjaga agar Menko Perekonomian Airlangga tidak 'kepentok' pintu ketika tiba-tiba Anies Baswedan menginjak rem darurat," tuturnya.