Menu

Moeldoko Bingung Ajakan Rekonsiliasi Dengan Rizieq Shihab

Riko 12 Nov 2020, 17:24
Moeldoko (net)
Moeldoko (net)

RIAU24.COM -  Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengaku bingung dengan ajakan rekonsiliasi pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Menurut Moeldoko, hubungan Rizieq dan pemerintah baik-baik saja sehingga tidak diperlukan adanya rekonsiliasi.

"Apanya yang harus direkonsiliasikan dengan Habib Rizieq? Dari awal kan beliau pergi-pergi sendiri. Lalu pulang, ya pulang saja," ujar Moeldoko mengutip dari CNNIndonesia. Kamis, 12 November 2020.

Bahkan, kata Moeldoko, pemerintah juga menurunkan aparat untuk mengawal keamanan dan ketertiban saat kepulangan Rizieq. "Aparat kita suruh kawal baik, jangan ganggu. Walaupun mereka sendiri yang ganggu. Ganggu jalan maksudnya," ujar mantan Panglima TNI ini.

Menurut Moeldoko, yang diperlukan adalah saling memahami hak dan tanggung jawab masing-masing. "Negara itu melindungi semua. Jadi menurut saya, istilah rekonsiliasi itu, apanya yang mau direkonsiliasi? Kita kan dalam posisi baik-baik saja sebenarnya," ujar dia.

Sebelumnya, Rizieq menyatakan dirinya siap melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah. Ia menyatakan siap duduk bersama dan membuka pintu dialog dengan beberapa syarat.

"Kami siap rekonsiliasi, tapi stop dulu kriminalisasi ulama, stop dulu kriminalisasi para aktivisnya. Tunjukkan dulu niat baik," ujar Rizieq saat berceramah di Petamburan yang disiarkan di akun YouTube Front TV, Kamis, 12 November 2020.

Moeldoko mengklaim pemerintah tidak pernah mengkriminalisasi ulama. Semua yang dipidana oleh aparat, ujar Moeldoko, bersangkutan dengan tindakan seseorang tersebut bukan karena status yang melekat pada diri orang itu.