Menu

Berani Keluar Dari Zona Nyaman, Inikah Kisah Pendiri Nissan Seorang Anak Bangsawan yang Lebih Memilih Jadi Mekanik

Devi 8 Dec 2020, 08:56
Berani Keluar Dari Zona Nyaman, Inikah Kisah Pendiri Nissan Seorang Anak Bangsawan yang Lebih Memilih Jadi Mekanik
Berani Keluar Dari Zona Nyaman, Inikah Kisah Pendiri Nissan Seorang Anak Bangsawan yang Lebih Memilih Jadi Mekanik

RIAU24.COM -  Pernahkah Anda mendengar nama Yoshisuke Aikawa ?

Yoshisuke Aikawa salah satu Pendiri Perusahaan Nissan yang hidupnya sangat sederhana walaupun ia seorang bangsawan. Dia mewarisi pola pikir 'berani melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain'. 

Dari pola pikir pria yang berani keluar dari zona nyamannya itu, DNA Nissan itu lahir dari Aikawa yang mengawali karier sebagai mekanik dengan merantau ke Amerika Serikat.

Sebelum ia memiliki pemikiran mendirikan perusahaan otomotif, ia memilih bekerja sebagai mekanik yang bayarannya hanya 45 - 50 sen perhari. 

Dalam bekerja, ia tak pernah mengungkap latar belakang keluarganya yang bangsawan, sehingga kawan kawan mekanik lainnya tidak terlalu tau tentang keluarga yoshisuke yang sbenaranya adalah bangsawan. 

Dilansir laman resmi Nissan, Selasa, Yoshisuke Aikawa (1880-1967) pendiri Nissan Motor, adalah salah satu pengusaha terbesar pada Periode Showa (1926-1989) di Jepang. Ia lahir di desa Oouchi (sekarang kota Yamaguchi) di Prefektur Yamaguchi pada 6 November 1880.

Ia bergaris darah biru sejati. Ayahnya kepala Keluarga Aikawa ke-10, penguasa lokal yang melayani klan Choshu. Ibunya adalah keponakan dari Kaoru Inoue, tokoh sentral dalam klan Choshu.

Berasal dari keluarga kuat dengan berpengaruh dalam dunia bisnis, Aikawa bisa memilih apa saja yang dia sukai untuk profesinya.

Namun saat mengikuti program pascasarjana, ia memutuskan bekerja sebagai mekanik. Dia menerima hanya 45 sen per hari di Shibaura Seisakusho (sekarang Toshiba). Ia bekerja tanpa mengungkapkan identitas dan latar belakang akademiknya.

Tekadnya untuk masuk ke industri manufaktur dimulai saat dia hampir sakit parah saat di universitas. Hal itu membentuk keinginannya untuk terlibat dalam pekerjaan yang memberinya hidup, dan meyakinkanya untuk konsisten di bidang tersebut.

Ia memih untuk melanjutkan pendidikan di Amerika dan menjadi seorang mekanik, agar ia bisa belajar tentang teknologi di luar negri dan teknik tekniknya. 

Saat pulang ke Jepang, ia bersikeras mengabdi pada otomotif jepang. Ia ikut mendirikan dan mengurus Jidosha Seizou yang merupakan cikal bakal Nissan

Pada awal 1930an Jidosha Seizou melahirkan merek Datsun yang artinya "the rising sun". Pada 1934 Jidosha Seizou berubah nama menjadi Nissan karena telah sepenuhnya menjadi anak perusahaan Nihon Sangyo, dan dari situlah kelahiran perusahaan Nissan Motor. 

Dengan pengetahuan dari Yoshisuke, Nissan bisa menggapai kelas otomotif dunia dan mulai menjadi otomotif paling terkenal pada masanya. 

Yoshisuke menjadi contoh pelajaran bagi masyarakat jepang bahwa menjadi bangsawan yang benar adalah bukan untuk berpuas diri dan berfoya foya semata.

Yoshisuke adalah orang menjadi contoh yang bisa mewujudkan mimpinya dari NOL karena ilmu pengetahuan dan kemauan yang ia punya. Ia masuk dalam kumpulan orang terhebat dan terberani yang ada di Jepang.

Pemahamannya mendalam pada proses manufaktur merupakan salah satu faktor keberhasilan operasi produksinya di masa mendatang.

Ia juga dihormati atas gaya hidup yang sederhana, dilihat dari foto-fotonya. Potongan rambut yang dipilihnya juga menunjukkan ia seperti samurai.

.