Menu

Masyarakat Panik, Wabah Penyakit Misterius Terus Meluas, Korbannya Nyaris Capai Seribu Orang

Siswandi 8 Dec 2020, 10:19
Masyarakat India yang harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah terpapar penyakit misterius. foto: int
Masyarakat India yang harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah terpapar penyakit misterius. foto: int

RIAU24.COM -  Rasa panik saat ini dikabarkan tengah melanda masyarakat India. Hal itu setelah ada wabah penyakit misterius yang hingga saat ini terus meluas. Korbannya bahkan nyaris menembus angka seribu orang. 

Wabah penyakit itu diketahui mulai terungkap pada akhir pekan kemarin. Ketika itu, puluhan warga Kota Eluru di Distrik Godavari, dilaporkan mengalami gejala yang menyerupai epilepsi. Badan mereka menggigil, yang disertai dengan mulut berbusa, hingga munculnya rasa mual.

Sampai saat ini penyebab penyakit belum dipastikan. Meski begitu, korban terus berjatuhan secara signifikan akibat wabah misterius ini. Bahkan hingga akhir pekan kemarin waktu setempat, lebih dari 300 orang terpapar dengan satu orang meninggal.

Sedangkan pada Senin (7/12) jumlah korban yang dilaporkan mencapai 848 orang. Dari total angka itu, sebanyak 332 orang disebutkan telah keluar dari rumah sakit.


Dilansir rmol, Selasa 8 Desember 2020, saat ini otoritas pusat mengirim tim ahli untuk menyelidiki penyakit itu. Tetapi petugas pengawas, Dolla Joshi Roy mengatakan, penyakit itu tidak menular.

Ia juga menegaskan, penyakit misterius itu tidak terkait dengan pandemi Covid-19, dan pihak berwenang menduga disebabkan oleh kontaminasi air.

"Sejauh ini CT dan RT-PCR melaporkan negatif untuk Covid-19. Makanya tidak ada korelasi antara keduanya," ujarnya kepada Sputnik.


Di sisi lain, otoritas setempat juga tengah menganalisis sampel cairan serebrospinal, darah, serum, air, makanan, urin, muntahan, tinja dan sayuran dari para korban.

Para korban juga menjalani CT scan dan tes reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk virus corona.


"(Kami) mencurigai kontaminasi air dengan logam berat, senyawa organofosfat, kontaminasi pestisida," ujarnya lagi. ***