Menu

Seorang Turis Rusia Diduga Terdampar di Bali Akibat Pandemi, Timbulkan Simpati dan Cemoohan

Devi 28 Dec 2020, 11:48
Foto : Indiatimes
Foto : Indiatimes

RIAU24.COM -  Kisah seorang turis Rusia yang diduga terdampar di Bali karena pandemi COVID-19 menyebar di kalangan orang Indonesia di media sosial, dengan netizen mengungkapkan simpati dan skeptisisme atas keadaannya.

Serangkaian tiga bagian video TikTok yang diunggah oleh pengguna @joellegabriella_ bulan lalu telah menjadi viral di platform tersebut, dengan video kedua dalam seri tersebut telah dilihat lebih dari 3,2 juta kali pada saat publikasi.

Video tersebut baru-baru ini muncul di platform lain seperti Twitter, seperti yang terlihat pada tweet di bawah ini:

Dalam video tersebut, Joelle mengaku bertemu dengan turis tak dikenal di Amed, kawasan desa nelayan pinggir pantai di pesisir timur laut Bali, yang jaraknya sekitar tiga jam dari Kuta. Joelle sedang makan siang dengan temannya, yang orang Rusia, ketika turis itu mendekati mereka dan bertanya dari mana mereka berasal, kemudian mengungkapkan bahwa dia juga orang Rusia.

Joelle mengatakan bahwa temannya dan turis tersebut mulai berbicara dalam bahasa ibu mereka, dan yang terakhir berbagi bagaimana dia dan teman-temannya telah terdampar di Bali sejak Maret mencoba bertahan hidup, termasuk dengan menjual teh kepada orang asing dan penduduk lokal di pulau itu.

Menurut Joelle, turis itu tidak berjalan tanpa alas kaki dan tampak acak-acakan. Selama interaksi mereka, dia meminjam pengisi daya telepon dari gadis-gadis itu karena teleponnya diduga mati selama beberapa waktu.

"Dia tidak bisa pulang karena awalnya dia berencana pergi ke beberapa negara lain," kata Joelle di salah satu video, menjelaskan bahwa pandemi itu tiba-tiba menghentikan rencana itu dan dia tidak bisa pulang.

Saya tidak bisa membayangkan berada di posisinya, terdampar di negara orang lain. Perasaannya pasti ada di mana-mana, tetapi saya dapat melihat bahwa dia seorang pejuang. Mari kita doakan dia bersama teman-teman, "tambahnya.

Ceritanya telah disambut dengan berbagai reaksi online, dengan beberapa menunjukkan bahwa turis tersebut mungkin seorang pengemis.

“Sepertinya kebijakan pariwisata pemerintah harus diubah. Minimal saldo rekening Rp50 juta (US $ 3.505) sebelum mereka berlibur di Indonesia, jadi tidak akan ada turis miskin yang berkeliaran. ”

“Mengapa Anda mengasihani seorang pengemis? Inilah yang terjadi ketika tidak ada perubahan persyaratan penerbitan visa bagi orang asing, orang asing yang malang datang ke Indonesia secara sembarangan, padahal kami harus memeriksakan rekening tabungan untuk berkunjung ke negaranya agar tidak menjadi gelandangan. Orang Indonesia masih memuliakan orang kulit putih. "

“Ada yang namanya kedutaan untuk membantu mendeportasinya kembali ke negaranya. Orang ini tidak mencoba untuk kembali ke negaranya. "

Kami mungkin tidak akan mengetahui kisah lengkap turis Rusia itu, tetapi ini bukan pertama kalinya kami mendengar turis terdampar di Bali selama pandemi. Dengan perjalanan global yang terhenti, turis asing dihadapkan pada penerbangan terbatas atau perjalanan yang sulit untuk kembali ke negara asal mereka. Namun, beberapa kedutaan memang mengatur penerbangan charter pada permulaan wabah virus korona global.

Perlu juga disebutkan bahwa Indonesia telah menyaksikan banyak turis yang mengganggu selama bertahun-tahun, termasuk pasangan Rusia yang terlihat mengamen dengan bayi mereka di sebuah pasar di Lombok awal tahun ini pada bulan April, dan kemudian dideportasi.