Menu

Sejarah Hari Ini : Malaysia Jadi Boneka Inggris, Alasan Soekarno Tidak Menerima Kemerdekaan Negara Tetangga Tersebut

Devi 30 Dec 2020, 11:26
Foto : VOI
Foto : VOI

Meski begitu, obsesi Soekarno menghancurkan Malaysia masih berkobar. Obsesi ini selalu menggejala di setiap hati dan jiwa masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Padahal, saat itu kekuasaannya terus dilucuti oleh Angkatan Darat pasca Gerakan 30 September. Soekarno tidak pernah menyerah. Hampir pasti dalam setiap pidatonya, Soekarno selalu menyinggung tentang politik konfrontasi untuk menjaga semangat juang sekaligus meminta dukungan rakyat Indonesia. Soekarno mengedepankan dua slogan saat itu, yaitu "Maju, Jangan Mundur" dan "Ini dadaku, mana dadamu?"

Tindakan Soekarno sebagai seorang revolusioner melawan Malaysia terus menggelora, setidaknya di hati mayoritas rakyat Indonesia. Kehebatannya di kancah politik internasional tak perlu diragukan lagi. Itulah sebabnya patung lilinnya dipajang di Museum Madame Tussaud di Amsterdam.

Mulai dari konferensi Asia Afrika 1955, ia kemudian mendirikan gerakan nonblok. Hingga akhirnya orator memutuskan untuk tidak aktif atau keluar dari PBB. Ia juga menikmati konfrontasi. Politik terkenalnya adalah Ganyang Malaysia sebagai protes terhadap apa Ia menyebut neokolonialisme di Sarawak. Namun, semua itu membuat orang-orang yang menjadi pemujanya benar-benar terbawa suasana dan lupa perut, ”tutup Yopie Hidayat dan Sandra Hamid dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Only Two Berkharisma (1992).

Halaman: 23Lihat Semua