Menu

Gaya Moeldoko Sindir AHY Cs, Unggah Foto Minum Kopi Lalu Sebut Ada Yang Grogi

Satria Utama 6 Feb 2021, 17:20
Moeldoko
Moeldoko

RIAU24.COM -  Kepala Staf Presiden Moeldoko tampaknya semakin percaya diri menghadapi 'serangan' dan kritikan para petinggi Paratai Demokrat. Ia bahkan kerap menyindir partai besutan SBY itu, salah satunya dengan pamer foto sedang minum kopi.

Terbaru, Moeldoko kembali mengunggah gambar sedang menikmati kopi. Ini kedua kalinya mantan Panglima TNI tersebut mengunggah gambar senada dalam pekan ini. 

Gambar itu dipasang di akun instagram miliknya, Sabtu (6/2/2021). Terlihat mantan KSAD ini tersenyum lebar sambil mengangkat gelas kopi. Gambar tersebut bertuliskan, “Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi.”

Dalam keterangan foto, Moeldoko menyebutkan, habis secangkir kopi, tak elok jika langsung pergi. Apalagi, kata dia, jika ada kawan yang baru bergabung, baiknya tambah secangkir lagi.

“Kalau kamu dengar ada yang melarang, agaknya kamu benar-benar butuh kopi. Konon kata ahli "Kopi bisa mencegah gangguan pendengaran",” ucap Moeldoko seperti dilansir Inews.

Gambar ini merupakan sekuel dari unggahan sebelumnya. Pada Kamis (4/2/2021), Moeldoko juga berpose sedang memegang cangkir kopi. Jenderal lulusan terbaik Akademi Militer 1981 ini terlihat begitu rileks. Aku ngopi-ngopi, kenapa ada yang grogi,” ujarnya, ketika itu.

Dia mengakui bertemu dengan kader dan eks kader Partai Demokrat. Namun, pertemuan itu merupakan hal wajar atau tidak ada yang aneh. Baginya, lumrah dirinya bertemu dengan siapa pun karena hal itu sering dilakukannya dengan banyak kalangan.

Moeldoko menyebut pertemuannya dengan kader Demokrat sebagai acara ngopi-ngopi. Untuk itu, tidak perlu dirinya sampai harus izin Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, Partai Demokrat menuding ada sekelompok orang yang melakukan gerakan politik untuk mendongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Mereka terdiri atas kader dan eks kader Demokrat.

Kelompok tersebut telah menemui pejabat penting pemerintahan. Belakangan, politikus Partai Demokrat Andi Arief menyebut pejabat penting itu tak lain Moeldoko.***