Menu

Kisah antara PT CPI, Kota Duri, dan Warga Tempatan

Satria Utama 14 Apr 2021, 15:57
Peresmian Jalan Duri-Dumai tahun 1958.
Peresmian Jalan Duri-Dumai tahun 1958.

Dilansir dari Warta Caltex No 20, 1989,  halaman 20, dalam catatan Benny Alimin menerangkan kegiatan eksplorasi di daratan Riau memang bermula di sekitar Duri dan meningkat setelah berakhirnya Perang Dunia II. Kegiatan tersebut membawa dampak besar bagi perkembangan sekitarnya. Daerah-daerah permukiman yang tadinya terpencil dan terisolasi mulai terbuka seiring dengan ditemukannya lapangan minyak baru dan dibangunnya jalan-jalan untuk menunjang operasi PT CPI. Lapangan kerja baru juga terus meningkat bagi penduduk setempat maupun pendatang. 

Tahun 1954, Lapangan Duri mulai berproduksi. Untuk memperlancar kegiatan operasi dan pengiriman minyak ke dermaga Dumai, PT CPI waktu itu membangun jalan dan jaringan pipa sepanjang 57 kilometer antara Duri dan Dumai. Jalan dan jaringan pipa ini diselesaikan pada tahun 1958, disusul dengan pembangunan jembatan pontoon pada 1959 yang menghubungkan Kota Pekanbaru bagian selatan dan utara. 

Rampungnya jembatan pontoon yang menyeberangi Sungai Siak di Pekanbaru ini merupakan awal terhubungnya jalan darat dari Kota Padang di pantai barat Sumatra dengan Kota Dumai di pantai timur. Terbukanya lalu lintas darat yang memotong Sumatra Bagian Tengah ini mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan kota-kota di pesisir timur Pulau Sumatra, terutama Duri dan Dumai. Jembatan pontoon Siak diganti oleh Caltex dengan dibangunnya Jembatan Siak yang permanen pada tahun 1977.

Jalan Minyak

”Dengan adanya operasi Caltex (PT CPI) di Duri, kota ini berkembang pesat. Seluruh lapisan masyarakat datang dari berbagai penjuru sehingga memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian daerah dan masyarakat,’’ kata Nasir. Pria berusia 61 tahun ini tampak begitu bersemangat menceritakan bagaimana Kota Duri ini tumbuh dan berkembang.

Seiring kehadiran kegiatan produksi minyak, lanjut Nasir, pembangunan berbagai infrastruktur mulai terlihat seperti akses jalan, sekolah, kantor pemerintah, jembatan, sarana ibadah, maupun rumah adat suku-suku yang ada di Kota Duri. ”Dulu akses yang ada itu jalan minyak yang dibangun PT CPI untuk memperlancar kegiatan operasionalnya. Belakangan jalan minyak ini diaspal dan kini menjadi jalan nasional yang dikelola pemerintah,’’ terang Nasir.

Halaman: 345Lihat Semua