Menu

Kisah antara PT CPI, Kota Duri, dan Warga Tempatan

Satria Utama 14 Apr 2021, 15:57
Peresmian Jalan Duri-Dumai tahun 1958.
Peresmian Jalan Duri-Dumai tahun 1958.

Sebelum sejumlah daerah lain di Riau maju, Duri sudah lebih duluan mengenal jalan berminyak. Ini tentu sebelum adanya jalan aspal seperti sekarang. Jalan minyak dibuat oleh PT CPI untuk membuka akses ke berbagai lokasi-lokasi wilayah produksi minyak. Proses pembuatan jalan berminyak adalah dengan mengeraskan tanah (jalan) dengan lapisan minyak mentah. “Ciri khas dari jalan berminyak menjadi kenanggan tersendiri bagi saya dan orang-orang yang pernah hidup dan dibesarkan di Kota Duri,” ujar Nasir.

Fasilitas dan infrastruktur

Pada tahun 1960, atau dua tahun setelah pembentukan Provinsi Riau, Duri menjadi ibu kota Kecamatan Mandau. Kantor pertamanya di Pokok Jengkol, atau di lingkungan Kantor Lurah Batang Serosa dan Kantor Urusan Agama (KUA) sekarang. Pada tahun 1977, Kantor Camat Mandau pindah lokasi ke kantor yang sekarang di Jalan Sudirman No. 56 Duri. 

Pada tahun 2003, Kecamatan Mandau dimekarkan menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir. Kecamatan Pinggir dulu dikenal dengan nama Sebanga yang merupakan pusat ekonomi di pinggiran Duri dan menjadi pintu masuk ke Kota Duri dari jalan raya Pekanbaru-Dumai.

Kemudian pada tahun 2017, Kecamatan Mandau dimekarkan lagi dengan pembentukan Kecamatan   Bathin   Solapan. Begitu juga dengan Kecamatan Pinggir yang dimekarkan dengan pembentukan Kecamatan Talang Muandau. 

Terdapat tiga pusat kegiatan di Duri, yaitu Pasar Simpang (di Jalan Sudirman), Jalan Hang Tuah, dan Sebanga. Pasar Simpang dikenal sebagai wilayah pasar utama, tak jauh dari pasar terdapat pusat perbelanjaan menengah mandiri, pasar swalayan Ramayana, dan Mandau City Mall (Mancy). Selain itu terdapat kantor pos dan kantor kecamatan yang dilengkapi dengan gedung pertemuan Bathin Batuah, puskesmas, RSUD, rumah makan, restoran, perpustakaan, hotel, bank dan beberapa toko buku. 

Halaman: 456Lihat Semua