Menu

Para Ahli Lakukan Perbandingan Tes COVID-19 Antara Uji Saliva dan Uji Usap

Amerita 10 Apr 2021, 08:23
Foto : Bisnis.com
Foto : Bisnis.com

RIAU24.COM -  Zubairi Djoerban, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menanggapi isu yang beredar soal rencana mengadopsi tes air liur Covid-19 yang menggunakan sampel air liur untuk mendeteksi infeksi virus corona untuk menggantikan tes usap hidung. Ia berpendapat bahwa itu bisa menjadi tes standar untuk penyakit tersebut.

“Menurut saya itu layak dan memungkinkan. Apalagi, tes berbasis air liur ini sudah mendapat izin dari Food and Drug Administration (FDA) AS, ”kata Zubairi di akun Twitter-nya.

Menurutnya, tes usap itu sangat bergantung pada tenaga kesehatan untuk menyelenggarakannya. Bagi beberapa orang, mungkin tidak nyaman karena menyebabkan mereka bersin dan batuk. Sedangkan untuk uji saliva tidak membutuhkan langkah ekstraksi.

“[Langkah ekstraksi] dapat diganti dengan penambahan enzim yang dipanaskan. Ekstraksi RNA [dalam tes usap] membutuhkan waktu lama, ”Zubairi menjelaskan, menambahkan bahwa berdasarkan berbagai penelitian, tes berbasis air liur dapat memeriksa 90 sampel dalam waktu kurang dari 3 jam.

zxc2

“Ini tentunya akan memudahkan pekerjaan laboratorium karena lebih banyak hasil tes yang didapat,” imbuhnya.

Tingkat akurasi tes air liur juga mencapai 94 persen, yang sama bagusnya dengan mendeteksi Covid-19 seperti tes usap nasofaring. Dengan pengambilan sampel yang sederhana, Zubairi mengatakan masyarakat bisa mengirimkan sampelnya melalui kurir ke klinik atau rumah sakit sehingga tidak perlu datang untuk tes usap.