Menu

Tragis, Perawat yang Sedang Mengandung Ini Meninggal Usai Lakukan Kontak Dengan Pasien Covid-19

Devi 5 Jun 2021, 08:37
Foto : worldofbuzz
Foto : worldofbuzz

RIAU24.COM -  Seorang perawat berusia 26 tahun yang sedang mengandung anak pertamanya, dikabarkan meninggal dunia kemarin (3 Juni) setelah diduga melakukan kontak dekat dengan salah satu pasien Covid-19 di bangsal.

Siti Aishah, yang bekerja di Rumah Sakit Labuan, dirawat pada 26 Mei setelah dilaporkan positif Covid-19.

Kakaknya, Mohd Nur Amin Mohd Zamri, 25, dari Kampung Serting Tengah, mengatakan terakhir kali bertemu dengannya pada Januari sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit Labuan. Dia mengikuti suaminya, Letnan Muhammad Iqmall Muhammad Sukri, yang bekerja sebagai perwira angkatan udara di sana.

zxc1


Dia bercerita bahwa terakhir kali dia menghubungi Siti Aishah adalah pada 30 Mei melalui WhatsApp untuk memberinya kata-kata penyemangat, lapor Harian Metro.

“Saat itu, dia masih mengalami demam, sakit kepala, dan detak jantung yang cepat baik untuk dirinya maupun bayinya, tetapi tidak mengalami sesak napas. Dia juga menghubungi orang tua saya dan meminta maaf karena dia merasa tidak akan bangun keesokan harinya," katanya

Sekitar pukul 12.00 tanggal 31 Mei, Mohd Nur Amin mengatakan bahwa Siti Aishah dirawat di unit perawatan intensif karena pendarahan di perutnya, meskipun bayinya dikatakan dalam kondisi baik.

Dia menambahkan bahwa dia dan keluarganya terkejut dengan berita itu, tetapi juga berharap tidak ada yang terjadi pada saudara perempuannya.

zxc2

Namun, pada pukul 11.00 tanggal 2 Juni, dia mengatakan dia dan keluarganya dibangunkan oleh telepon dari saudara iparnya bahwa Siti Aishah dan bayinya telah meninggal.

“Permintaan keluarga untuk menguburkan saudara perempuan saya di sini tidak dapat dilaksanakan karena situasi Covid-19 saat ini selain dari faktor keamanan kesehatan,” katanya, seraya menambahkan bahwa jenazah saudara perempuannya dimakamkan dengan aman di Labuan pada pukul 10 pagi pada 3 Juni.

Meski kehilangan saudara perempuannya, Mohd Nur Amin mengatakan dia dan keluarganya tenang dan bahkan menyampaikan terima kasih kepada staf di Rumah Sakit Labuan dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia yang merawat saudara perempuannya. Dia juga mengungkapkan betapa bangganya dia pada saudara perempuannya atas pengorbanannya sebagai perawat.

“Kamu punya tugas mulia… kamu mengorbankan hidupmu untuk merawat pasien dan kami sangat bangga padamu,” katanya.