Menu

RER Perbaiki Hutan Rawa Gambut Utuh Terbesar di Sumatera

Riki Ariyanto 9 Jun 2021, 15:39
Kawasan Program Restorasi dan Konservasi RER di Semenanjung Kampar (foto/ist)
Kawasan Program Restorasi dan Konservasi RER di Semenanjung Kampar (foto/ist)

Pada tahun 2020, RER juga menyelesaikan survei pertama Odonata dari empat survei yang direncanakan. Survei ini berhasil mengidentifikasi 57 spesies capung dan capung jarum di kawasan RER Semenanjung Kampar. Adapun, sembilan diantaranya tercatat sebagai spesies yang pertama kali terekam keberadaannya di Provinsi Riau, 4 diantaranya pertama kali terekam di Pulau Sumatra dan 1 spesies Amphicnemis bebar tercatat keberadaannya pertama kali di Indonesia. Penelitian lainnya yang memperkuat pentingnya RER sebagai kawasan restorasi dan konservasi keanekaragaman hayati yakni pemantauan migrasi burung raptor yang merekam 302 penampakan burung dan Asian Waterbird Cencus (AWC), yang memantau 440 burung dengan 8 spesies yang berbeda dalam sehari. Selama tujuh tahun terakhir juga tercatat tidak ada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area RER di Semenanjung Kampar berkat komitmen kuat dalam upaya restorasi, perlindungan hutan serta pelibatan langsung masyarakat didalamnya.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) Sihol Aritonang mengatakan pencapaian yang dicatatkan RER tak lepas dari metode yang ditetapkan APRIL selaku induk usaha PT RAPP, yakni dengan pendekatan produksi-proteksi khususnya di wilayah Semenanjung Kampar serta perwujudan komitmen APRIL 2030 yang diluncurkan oleh perusahaan pada November 2020 lalu.APRIL juga menyelesaikan pembangunan pusat penelitian Eco-Research Camp setelah empat tahun perencanaan. Eco-Research Camp akan berfungsi sebagai pusat ilmu pengetahuan lahan gambut tropis untuk ilmuwan dan akademisi nasional maupun internasional serta pemangku kepentingan, yang ingin merasakan pengalaman langsung bagaimana restorasi ekosistem di lapangan.

Selain pembangunan Eco-Research Camp sebagai pusat penelitian, lewat APRIL 2030 perusahaan juga terus mendukung lanskap yang berkembang di area operasional dengan dukungan terhadap inisiatif restorasi melalui kolaborasi dan kerjasama. Perusahaan menyiapkan pendanaan dari setiap ton serat yang digunakan dalam produksi hingga US$10 juta per tahun untuk investasi di bidang lingkungan dalam 10 tahun ke depan.

RER tidak hanya mendukung program restorasi ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia, namun sekaligus juga mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon,” jelas Sihol.

Lewat APRIL 2030, perusahaan juga mendukung perlindungan dan pelestarian satwa liar di Indonesia, termasuk jenis yang terancam punah, melalui kemitraan dan kerjasama. Komitmen APRIL 2030 sendiri bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi alam, iklim dan lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan.

Adapun, RER merupakan perwujudan nyata komitmen perusahaan dalam mendorong penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya poin 15 yakni Life on Land (Ekosistem Daratan) dan 13 yakni Climate Action (Penanganan Perubahan Iklim). (rls)

Halaman: 12Lihat Semua