Menu

Tak Ada Ampun, Presiden Negara Ini Bakal Penjarakan Warganya yang Menolak Divaksin Covid-19

M. Iqbal 22 Jun 2021, 10:30
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

Duterte, yang telah dikritik karena pendekatannya yang keras untuk menekan COVID-19, juga mendukung keputusannya untuk tidak membiarkan sekolah dibuka kembali.

Dia mengecam Pengadilan Kriminal Internasional, setelah seorang jaksa ICC meminta izin dari pengadilan untuk penyelidikan penuh atas pembunuhan perang narkoba di Filipina.

Duterte, yang pada Maret 2018 membatalkan keanggotaan Filipina dalam perjanjian pendirian ICC, mengulangi bahwa dia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan tersebut.

"Mengapa saya membela atau menghadapi tuduhan di depan orang kulit putih. Anda pasti gila," ucapnya.

Setelah memenangkan kursi kepresidenan pada 2016, Duterte melancarkan kampanye antinarkotika yang telah menewaskan ribuan orang.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan pihak berwenang telah mengeksekusi tersangka narkoba, tetapi Duterte membela diri bahwa mereka yang terbunuh dengan kekerasan menolak penangkapan.

Halaman: 12Lihat Semua