Menu

Militan Taliban Bergerak di Tiga Ibu Kota Provinsi, Presiden Afganistan Salahkan Amerika yang Menarik Militernya

Riki Ariyanto 3 Aug 2021, 13:34
Militan Taliban Bergerak di Tiga Ibu Kota Provinsi, Presiden Afganistan Salahkan Amerika yang Menarik Militernya (foto/int)
Militan Taliban Bergerak di Tiga Ibu Kota Provinsi, Presiden Afganistan Salahkan Amerika yang Menarik Militernya (foto/int)

RIAU24.COM - Militan Taliban dikabarkan bergerak di tiga ibu kota provinsi dalam beberapa hari terakhir. Itu kemajuan pesat bagi Taliban yang diraih di seluruh Afghanistan sejak Amerika Serikat (AS) berencana menarik seluruh pasukan militernya pada September.

Dilansir dari Okezone, Presiden Ashraf Ghani pada Senin (2 Agustus 2021) menyalahkan situasi keamanan Afganistan itu yang memburuk. Sebab Amerika dengan cepat kepada keputusan "tiba-tiba" menarik pasukan militernya.

Tetapi Presiden Ghani menyebut pemerintahnya memiliki rencana untuk mengendalikan kondisi dalam waktu enam bulan. "Situasi saat ini adalah karena keputusan mendadak terkait penarikan pasukan internasional. Kita telah menghadapi situasi yang tidak terduga dalam tiga bulan terakhir," ujar Ghani kepada parlemen Afghanistan dalam sebuah pidato.

Meski demikian, pemerintah Afghanistan memiliki rencana keamanan untuk mengendalikan situasi dalam enam bulan, ujarnya, dan AS mendukung rencana tersebut Taliban tak akan bergerak menuju perdamaian kecuali situasi keamanan yang memburuk dapat diatasi, kata Ghani.

Pembicaraan terkait upaya perdamaian antara pemerintah Afghanistan dan negosiator Taliban dimulai tahun lalu di Ibu Kota Qatar, Doha. Namun hal tersebut belum mencapai kemajuan substantif meski telah dilakukan beberapa kali.

Meski demikian, kedua pihak berkomitmen untuk mempercepat upaya tersebut dalam pertemuan baru-baru ini di Doha yang dihadiri delegasi politik tingkat tinggi Afghanistan dan Taliban

Ghani mengatakan bahwa para militan belum memutus hubungan dengan kelompok-kelompok teroris, dan telah meningkatkan serangan terhadap perempuan dan aktivis masyarakat sipil.

Namun Taliban menepis semua tuduhan Presiden Afganistan, Ghani. "Deklarasi perang, tuduhan dan kebohongan tidak dapat memperpanjang hidup pemerintahan Ghani; waktunya telah habis, Insya Allah," sebut juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di Twitter.