Pengembangan Vaksin Merah Putih Digelontorkan Rp200 Miliar
Bagi Erry Ricardo, anggaran tersebut termasuk juga akan digunakan untuk mendukung dari segi fasilitas, seperti membangun Good Manufacturing Practice atau GMP dan fasilitas BSL 3 untuk pengembangan vaksin. “Supaya nanti vaksin yang akan dihilirkan benar-benar sesuai dengan standar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” katanya.
Erry Ricardo juga menerangkan bahwa saat ini fasilitas GMP di Indonesia hanya dimiliki oleh PT Bio Farma, sehingga pembangunan fasilitas tersebut perlu dilakukan. Tujuannya, kata Erry, untuk melakukan penguatan infrastruktur, tidak hanya sumber dasar manusia saja.