Menu

Lebih Dari 100 Warga Desa Ini Dievakuasi Setelah Menghirup Asap Dari Tumpahan Bahan Kimia Di Sungai

Devi 16 Sep 2021, 00:45
Foto : World of Buzz
Foto : World of Buzz

RIAU24.COM - Dua wanita di Kampung Baru Sri Aman, Seelong di Johor pingsan sementara lebih dari 100 warga harus dievakuasi karena bau busuk yang diduga berasal dari bahan kimia yang tumpah ke sungai dekat desa.

Menurut Harian Metro, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 pada 14 September 2021.

zxc1

Kedua wanita tersebut, berusia 20 dan 40 tahun, dibawa ke RS Sultanah Aminah dan RS Sultan Ismail untuk mendapatkan perawatan, sedangkan 102 warga harus dievakuasi sementara ke Balai Masyarakat Kampung Sinaran Baru.

Salah seorang warga, Hafiz Badrul Hisham, mengatakan bau menyengat seperti bensin tercium sekitar pukul 20.30 WIB sehingga membuat sebagian warga merasa tidak nyaman dan mual.

“Sekitar pukul 20.30 saat berada di luar rumah, tiba-tiba saya menghirup bau tidak sedap yang menyebabkan sesak napas,” katanya, dilansir Berita Harian .

“Saya mencoba mencari penyebabnya apakah itu berasal dari pom bensin terdekat. Tapi bau itu semakin kuat dan kuat. Saat itu, saya melihat banyak tetangga yang keluar, mungkin terganggu dengan baunya.”

“Saya melihat seorang wanita batuk sebelum pingsan. Saya mencoba membantunya dengan membawanya ke dalam rumah sambil menunggu pemadam kebakaran tiba.”

Menurut Asisten Senior Kepala Pemadam Kebakaran Johor Fire Rescue Department (JBPM) Johor Fire Rescue Department (JBPM) dan Kepala Unit Tim Khusus Bahan Kimia Berbahaya (Hazmat), Saiful Bahri Safar, panggilan diterima pada pukul 22.22 sebelum tim penyelamat pertama tiba. di desa 15 menit kemudian.

Sebanyak 24 petugas dan anggota dari Posko Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kempas, Larkin dan Johor Jaya dilarikan ke tempat kejadian untuk menyelidiki sumber bau busuk tersebut.

zxc2

“Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, kami yakin tumpahan tersebut melibatkan limbah kimia 'metil alkohol' dengan konsentrasi 120 ppm," katanya.

“Petugas pemadam kebakaran memerintahkan warga dari rumah-rumah yang berjarak 150 meter dari sungai untuk segera dievakuasi untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.”

“Pengawasan dan pengendalian juga terus dilakukan di lokasi kejadian untuk memantau kondisi udara di desa dan sekitarnya.”

Ia menambahkan, tim juga sudah turun ke sungai untuk mencari penyebab sebenarnya dari tumpahan bahan kimia tersebut.

Hingga pukul 03.00 dini hari (15 September), diketahui bau bensin masih tercium sekitar 300 meter dari sungai di dekat desa tersebut.

Saiful Bahri mengatakan upaya sedang dilakukan untuk menemukan sumber tumpahan dengan bantuan dari Departemen Lingkungan dan unit Melaka Hazmat.