Menu

Setelah Vakum 5 Tahun, Negosiasi Perjanjian Nuklir Iran Kembali Dilakukan

Riki Ariyanto 28 Dec 2021, 14:11
Setelah Vakum 5 Tahun, Negosiasi Perjanjian Nuklir Iran Kembali Dilakukan (foto/int)
Setelah Vakum 5 Tahun, Negosiasi Perjanjian Nuklir Iran Kembali Dilakukan (foto/int)

RIAU24.COM - Sempat vakum lima tahun, negosiasi perundingan nuklir Iran kembali dilanjutkan. Para juru runding dari Iran dan lima negara berpengaruh di dunia melanjutkan negosiasi pada Senin (27/12/2021) untuk memulihkan perjanjian nuklir 2015.

Dilansir dari Okezone, babak baru perundungan di Wina, yang ke-delapan, dibuka 10 hari setelah perundingan ditangguhkan sebab juru runding Iran harus pulang untuk berkonsultasi. Babak sebelumnya, yang pertama setelah vakum lebih dari lima bulan sebab kemunculan pemerintahan garis keras baru di Iran, ditandai dengan ketegangan terkait tuntutan baru Iran terhadap proyek nuklirnya.

Perjanjian penting Teheran dengan negara-negara kuat dunia, Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan China, mewajibkan Iran menghentikan program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi-sanksi. Namun pada 2018, Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian itu dan memberlakukan sanksi-sanksi menyeluruh terhadap Iran.

Sanksi yang diberikan termasuk terhadap sektor minyak, tulang punggung perekonomiannya. Ekspor minyak mentah Iran jatuh dan perusahaan-perusahaan minyak internasional menghapus perjanjian dengan Iran, sehingga memperlemah ekonominya. 

Pihak-pihak lain dalam perjanjian itu kesulitan mempertahankan perjanjian itu. Amerika Serikat (AS) berpartisipasi secara tidak langsung tahun ini untuk memulihkan perjanjian itu. Presiden Joe Biden sudah mengisyaratkan bahwa ia ingin AS bergabung lagi dalam perjanjian itu.