Menu

2,5 Kali Lebih Cepat Dibandingkan Gelombang Kedua, Lonjakan Kasus Covid-19 Ancam Anak-anak

Rizka 10 Feb 2022, 10:24
google
google

RIAU24.COM -  Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 nasional konsisten mengalami kenaikan. Hingga saat ini, kenaikannya jauh melebihi puncak gelombang pertama pandemi Covid-19.

Bahkan, saat ini Lonjakan kasus Covid-19 mengancam anak-anak usia 0-18 tahun. Saat ini berdasarkan data total kasus konfirmasi positif Covid-19, 13,3 persen di antaranya diidap oleh anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyebut, hingga 7 Februari kemarin, terjadi peningkatan kasus Covid-19 pada anak hingga 1.000 persen atau 10 kali lipat dari Januari 2022 hingga sekarang.  

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak terjadi di tengah terjangan varian Omicron yang saat ini sedang melanda Indonesia.

"Jangan disangka Covid-19 ini hanya terjai pada orang dewasa dan lansia. Tapi juga terjadi pada anak-anak," kata Erlina dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB.

Salah satu faktor penyebab meningkatnya penularan Covid-19 pada anak-anak yang disorot Erlina yakni terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang telah berlangsung sejak 3 Januari lalu.

Erlina pun mengingatkan bahwa anak-anak yang terpapra virus SARS-Cov-2 berpotensi mengalami Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C).

"Dan yang berbahaya, yang bisa membuat menjadi berat dan menimbulkan kondisi yang bisa jadi fatal yakni Multisystem Inflammatory Syndrome. Ini sindrom inflamasi multiorgan yang disebabkan penyakit Covid-19, jumlah kasusnya cukup tinggi," kata Erlina.

Sementara itu, Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan, pada 24 Januari 2022, kasus Covid-19 pada anak yang tercatat sebanyak 676. Kemudian pada 31 Januari 2022 jumlahnya merangkak naik menajdi 2.775. Selanjutnya pada 7 Februari jumlahnya sudah melonjak tajam menjadi 7.190 kasus. 

Piprim mengatakan, gejala Covid-19 varian Omicron yang paling sering ditemukan pada anak adalah batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Ia meminta, orang tua waspada apabila anak mengalami batuk dan pilek karena kemungkinan tertular varian Omicron.