RIAU24.COM -  Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu memprediksi apa yang akan terjadi usai Presiden RI Jokowi menerbitkan larangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak sawit mentah (CPO).  

Dalam jumpa pers, Presiden Joko Widodo mengumumkan pelarangan ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak sawit mentah.

Larangan ini akan berlaku mulai dari 28 April 2022 hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Katanya, jika hal diatas benar adanya maka akan terjadi lonjakan produksi yang tidak termanfaatkan dengan baik dikutip dari rmol.id, Senin, 25 April 2022.

Pasalnya, jika kebijakan larangan ekspor CPO dilakukan, maka akan terjadi kelebihan produksi CPO sebanyak 82 ribu ton per hari.

"Atau sekitar 10 ribu truk tangki diparkir di sepanjang 200 km," sebutnya.

Hal ini diperparah dengan kelebihan produksi pada buah sawit.

Said Didu mencatat akan ada sekitar 370.000 ton tandan buah segar (TBS) sawit yang terbuang per hari.