Menu

Penemuan Baru! Ilmuwan NTU Kembangkan Kain yang Ubah Gerakan Tubuh Menjadi Listrik

Amastya 3 Jun 2022, 14:18
Ilmuwan NTU temukan kain yang jika digerakkan akan menghasilkan listrik
Ilmuwan NTU temukan kain yang jika digerakkan akan menghasilkan listrik

RIAU24.COM -  Para ilmuwan dari Universitas Teknologi Nanyang (NTU) telah mengembangkan kain yang mengubah gerakan tubuh menjadi listrik.

Penemuan ini suatu hari nanti dapat diintegrasikan ke dalam pakaian atau perangkat elektronik yang dapat dikenakan ke perangkat daya saat bepergian,” kata pihak universitas dalam rilisan berita pada Kamis 2 Juni 2022.

Bahan kain yang dihasilkan dalam penemuan tersebut dapat direnggangkan, tahan air dan kuat karena dibuat dengan lapisan dasar spandeks dan terintegrasi dengan bahan seperti karet.

“Mencuci, melipat, dan dalam keadaan kusut tidak menyebabkan penurunan kinerja pada kain,” kata NTU seraya menambahkan bahwa kain dapat mempertahankan keluaran listrik yang stabil hingga lima bulan.

Komponen penting dalam kain adalah polimer yang ketika ditekan atau diperas, mengubah tekanan mekanis menjadi energi listrik.

Dalam percobaan pembuktian konsep yang dilaporkan dalam jurnal ilmiah Advanced Materials pada bulan April, tim NTU menunjukkan bahwa memukul ringan sepotong kain baru berukuran 3 kali 4 cm akan menghasilkan energi listrik yang cukup untuk menyalakan 100 LED atau ponsel.

Ilmuwan material dan Wakil Rektor NTU, profesor Lee Pooi See mengatakan ada banyak upaya untuk mengembangkan kain atau garmen yang dapat menghasilkan energi dari gerakan.

Namun, tantangan besar adalah mengembangkan sesuatu yang tidak menurunkan fungsinya setelah dicuci, dan pada saat yang sama mempertahankan keluaran listrik yang sangat baik.

"Dalam penelitian kami, kami menunjukkan bahwa prototipe kami terus berfungsi dengan baik setelah dicuci dan diremas. Kami pikir itu bisa ditenun menjadi T-shirt atau diintegrasikan ke dalam sol sepatu untuk mengumpulkan energi dari gerakan terkecil tubuh, menyalurkan listrik ke perangkat seluler, " kata Prof Lee yang juga memimpin penelitian tersebut.