RIAU24.COM - Ganda putra, Muhammad Ahsan bersama sang partner Hendra Setiawan merupakan salah satu legenda bulu tangkis dunia untuk sektor ganda putra.

Selain handal dalam bermain bulu tangkis, Ahsan juga dikenal sebagai pribadi yang taat terhadap ajaran Islam.

Sebagai seorang Muslim, Ahsan memilih tidak berjabat tangan dengan lawan jenis. Perilaku itu diterapkannya kedalam kehidupan sehari-harinya, bahkan saat turnamen.

Diketahui, Ahsan menjadi lebih taat pada ajaran Islam, setelah memutuskan hijrah.

Kisah hijrah Mohammad Ahsan tertulis didalam buku “Kiprah Ahsan-Hendra” karya Daryono yang di terbitkan PB Djarum pada 2019 silam.

Kisah hijrahnya Ahsan tampaknya dimulai setelah menyelesaikan Taiwan Open 2015.

Setelah itu, Ahsan mulai memperlajari lebbihh dalam tentang ajaran Islam. Dia mengikuti pengajian dan membaca buku serta artikel tentang Islam.

“Saya berusaha menjalankan apa yang saya bisa. Jika ada yang mengikuti saya, Alhamdulillah itu baik, menjadiamal jariyah bagi saya,” ujar Ahsan.

“Saya ikut pengajian di masjid dekat rumah. Saya juga menambah pengetahuan dari membaca, baik darri buku-buku Islam maupun artikel Islami di internet,” lanjutnya.

Sejak hijrah, Mohammad Ahsan menjadi pribadi yang lebih baik. Di pun kerap menunjukkan keislamamnya ketika beraksi di atas lapangan bulu tangkis.

Aksi Ahsan saat menolak dengan sopan ajakan berjabat tangan dari lawan jenis dalam turnamen, mendapatkan banyak sorotan di media sosial.

Akun instagram @indonesiamengaji.id mengangkat aksi Ahsan tersebut dan mendapatkan banyak respon positif dari warganet.

Sementara itu, Ahsan/Hendra baru saja mengukir prestasi di Singapore Open 2022. Mereka mampu mencapai semifinal.

Meski gagal menjadi juara, Ahsan/Hendra mendapatkan poin-poin penting untuk posisi mereka di papan atas ranking ganda putra dunia. Kini, The Daddies menempati ranking tiga dunia.