RIAU24.COM - Penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangak dalam kasus penembakan Brigadir J, membuat sosok AKP Rita Yuliana kembali menjadi sorotan publik.

Hal ini tidak jauh dari isu yang mengatakan bahwa adanya hubungan asmara antara AKP Rita dengan Ferdy Sambo yang dikaitkan dengan rekayasa pembunuhan terhadap Brigadir J.

Diketahui, AKP Rita Yuliana juga pernah menikah dengan mantan suaminya yang bernama AKP Komang Yogi Arya Wiguna. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang mantan suami AKP Rita, berikut profil AKP Komang Yogi Arya Wiguna yang dikutip Riau24 dari berbagai sumber:

Profil AKP Komang Yogi Arya Wiguna

Dikutip dari pontianak.tribunnews.com, AKP Komang Yogi Arya Wiguna merupakan seorang perwira polisi yang kini memiliki pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Komang menikah dengan AKP Rita Yuliana pada September 2014 silam.

AKP Komang telah mengemban beberapa jabatan strategis polisi selama ia berkarir di dunia kepolisian. Mantan suami AKP Rita ini juga pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Malang Kota pada 2019.

Kemudian, dikutip dari laman resmi Polres Jember, AKP Komang Yogi Arya Wiguna juga pernah mengemban tugas sebagai Kasat Reskrim Polres Jember. Selanjutnya, dipindahkan ke Polres Lamongan dengan jabatan Kasat Reskrim.

Prestasi AKP Komang Yogi Arya Wiguna

Tidak hanya pernah menjabat sebagai posisi strategis di Kepolisian, AKP Komang Yogi Arya Wiguna juga memiliki sejumlah prestasi di dunia profesi yang diembannya itu.

Diketahui, AKP Komang pernah mendapat penghargaan dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada 11 September 2021. Penghargaan itu diterima langsung oleh AKP Komang Yogi Arya Wiguna.

Pada kesempatan itu, Komnas PA mengatakan bahwa ayah dari anak-anak AKP Rita Yuliana ini telah memberikan pelayanan terbaik dalam upaya penegakan hukum dan PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).

AKP Komang mulai aktif menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan perempuan dan anak, setelah ia mendapat penghargaan tersebut.

Lebih lanjut, Komang tak berhenti mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak. Hal tersebut lantaran kasus yang melibatkan perempuan dan anak selalu mencuri perhatian berbagai lapis masyarakat.

(***)