Menu

Kisah Dua Wanita Karir di PT. RAPP, Tidak Membatasi Diri dan Pintar Menyeimbangkan Waktu

Devi 3 Sep 2022, 11:24
Kisah Dua Wanita Karir di PT. RAPP, Tidak Membatasi Diri dan Pintar Menyeimbangkan Waktu
Kisah Dua Wanita Karir di PT. RAPP, Tidak Membatasi Diri dan Pintar Menyeimbangkan Waktu

RIAU24.COM - Saat ini banyak wanita yang memutuskan untuk berkarir. Bahkan tak sedikit dari mereka yang berhasil menduduki jajaran tertinggi dalam sebuah perusahaan, bahkan bekerja diantara laki-laki tidak membuat mereka canggung dan membatasi diri.

Hal tersebut tercermin dari perjuangan dua wanita yang bisa dikategorikan sebagai ibu-ibu zaman now, yang terus berjuang untuk mewujudkan mimpi dengan berkarier di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Seperti yang dijalani oleh Strategic Planner RAPP, Catur Wulan Yuniastuti. Ia memandang jika kesetaraan gender akan tercipta ketika seorang wanita tidak membatasi diri dalam hal apapun. Wanita yang mengidolakan Kanselir Jerman Angela Merkel ini mengatakan seorang perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki jika memang ada keinginan dan kegigihan, meski di Indonesia menganut budaya timur. Catur mengakui bahwa menjalani peran sebagai seorang ibu sekaligus wanita karier tidaklah mudah. Hingga saat ini ia pun masih terus belajar untuk menyeimbangkan antara keluarga dan karier.

Wanita cantik yang pertama kali bergabung di RAPP pada tahun 2011 melalui program Assistant Trainee ini tidak menerapkan batasan terhadap dirinya. Ia mendapatkan gelar Master setelah menempuh pendidikan di Jerman yang dibiayai oleh RAPP. Saat dikirim ke Jerman, wanita yang mengenyam pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada ini sedang dalam masa hamil muda. Ia pun harus melahirkan anak di Jerman tanpa dampingan keluarga.

"Sebagai seorang perempuan, kita harus berpikir bahwa kita pasti mampu. Apabila optimis, kita pasti bisa menghadapi dan menyelesaikan segala tantangan," katanya.

Untungnya, ia menikah dengan sesama karyawan RAPP yang juga membidangi kehutanan. Alhasil, keduanya bisa saling mendukung agar tercipta keseimbangan tersebut. Ia pun sempat meluangkan waktu untuk pulang ke rumah menemui anaknya saat jam makan siang.

Halaman: 12Lihat Semua