Tragis, Remaja 16 Tahun Tewas di Dekat Halte Bus di Yerusalem
RIAU24.COM - Yerusalem diguncang oleh dua ledakan pada Rabu pagi, menyebabkan seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun tewas dan 22 lainnya luka-luka. Ledakan terjadi di dua halte bus di pintu masuk ke Yerusalem selama jam sibuk perjalanan. Yang pertama dilaporkan dari pintu masuk utama Yerusalem di Givat Shaul, sekitar pukul 07.00, sedangkan ledakan kedua terjadi di persimpangan Ramot, pintu masuk lain ke Yerusalem pada pukul 7.30 pagi, surat kabar Times of Israel melaporkan.
Lebih dari 11 orang terluka di Givat Shaul, sementara dua lainnya luka ringan akibat pecahan peluru dalam ledakan kedua. Semua yang terluka telah dirawat di rumah sakit Shaare Zedek dan Hadassah Ein Kerem di kota tersebut.
Yosef Haim Gabay, seorang petugas medis yang berada di lokasi ketika ledakan terjadi, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa "ada kerusakan di mana-mana di sini" dan beberapa yang terluka mengalami pendarahan hebat.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan polisi menutup jalan raya Rute 1 setelah ledakan pertama.
Meskipun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, petugas penegak hukum dilaporkan menemukan alat peledak yang tertinggal di dalam tas.
Juru bicara polisi Eli Levi mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa alat peledak itu disembunyikan di dalam tas dan dikemas dengan paku untuk memaksimalkan dampaknya. Laporan mengatakan mereka tampaknya telah diledakkan dari jauh melalui ponsel.
Saat mengunjungi tempat kejadian, Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai mengatakan kemungkinan ada dua penyerang.
“Ini adalah kerangka serangan yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun,” kata Shabtai.
Petugas keamanan sedang melakukan operasi penyisiran di daerah tersebut dalam upaya untuk menemukan tersangka yang terkait dengan ledakan tersebut.
Sementara itu, kelompok teror Hamas memuji serangan tersebut, meski tidak membocorkan apakah mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Tindakan tersebut menyampaikan pesan kepada pendudukan dengan mengatakan bahwa rakyat kami akan berdiri teguh di tanah mereka dan berpegang teguh pada jalan perlawanan,” Mohammad Hamada, juru bicara Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Hari-hari mendatang akan semakin intens dan lebih sulit bagi musuh, waktunya telah tiba untuk pembentukan sel yang tersebar di seluruh Palestina dan siap untuk konfrontasi,” tambahnya.
***