RIAU24.COM - Mungkin pernah terlintas pertanyaan, kenapa penetapan waktu satu menit itu harus 60 detik, bukan 100 detik? Tentu pertanyaan ini mengundang rasa penasaran, lantaran mengapa harus demikian?

Dilansir dari kanal YouTube Kok Bisa?, Senin (19/12/2022), penghitungan waktu pertama kali diciptakan oleh bangsa Babilonia, tujuannya untuk memudahkan manusia dalam menghitung waktu.

Angka 60 merupakan angka yang dapat dibagi banyak dibandingkan dengan angka 100. Contohnya, 60 bisa dibagi dari angka 2 sampai 6. Hal ini yang membuat perhitungan waktu tidak akan merepotkan orang ketika menunjukkan posisi waktu.

Berdasarkan pembagian tersebut, manusia dari zaman dahulu hingga kini bisa bagi waktu menjadi setengah jam, sepertiga jam, seperempat jam, seperlima jam, bahkan sampai 10 menit. Berbeda jika satu jam itu 100 menit, waktu akan sulit untuk dibagi.

Angka 100 hanya bisa dibagi secara bulat, yaitu hanya angka, 2, 4, 5, dan angka 10 itu sendiri. Itulah mengapa waktu untuk satu jam itu sama dengan 60 detik.

Namun, muncul pertanyaan lain yang membuat kebanyakan orang penasaran, kenapa satu hari itu 24 jam bukan 60 jam?

Alasannya karena zaman dahulu, bangsa Babilonia menggunakan basis 12 dalam sistem perhitungan mereka. Angka 12 digunakan karena dinilai mudah untuk dibagi, dan menjadi alasan yang sangat masuk akal bagi mereka untuk menetapkan waktu berdasarkan angka 12.

Artinya, dalam perubahan waktu dari Matahari mulai terbit hingga terbenam, waktu menunjukkan angka 12 atau sama dengan sehari. Bangsa Babilonia mendefinisikan rentang waktu pagi hingga malam hari menjadi 12 bagian.

Kemudian, hitungan satu hari itu adalah 24 jam. Itulah asal-usul menghitung waktu sampai sekarang, yang berdasarkan kelipatan angka 12, termasuk juga untuk alasan satu menit sama dengan 60 detik.

 

***