Menu

Gempa Turki-Suriah: Seorang Ibu dan Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Setelah Terkubur Selama 4 Hari

Amastya 11 Feb 2023, 07:48
Seorang bayi baru lahir bernama Yagiz selamat bersama ibunya setelah terkubur selama empat hari di bawah puing-puing bangunan runtuh Gempa Turki /Twitter
Seorang bayi baru lahir bernama Yagiz selamat bersama ibunya setelah terkubur selama empat hari di bawah puing-puing bangunan runtuh Gempa Turki /Twitter

RIAU24.COM - Sebuah mukjizat terjadi dalam penyelamatan korban yang tertimbun puing-puing bangunan yang runtuh setelah Gempa 7,8 Magnitudo mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu.

Petugas di Turki telah berhasil menyelamatkan seorang seorang ibu dan bayinya yang baru lahir dari puing-puing bangunan setelah tertimbun selama empat hari.

Bayi laki-laki berusia 10 hari yang bernama Yagiz berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang terletak di provinsi Hatay selatan.

Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan anak itu diselamatkan oleh para sukarelawan dalam semalam, sebagaimana media lokal menyebut penyelamatan itu ajaib.

Penyelamatan ajaib itu terjadi di tengah harapan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa semakin berkurang.

Hal itu karena waktu semakin berlalu, dengan empat hari bencana akan segera berakhir dan cuaca yang sangat dingin terus membuat hidup sulit bagi para penyintas (korban).

Namun, para relawan terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di Turki dan negara tetangga Suriah.

Dalam foto yang dibagikan, bayi Yagiz yang baru lahir terlihat terbungkus selimut termal dan para relawan membawanya ke ambulans tempat ia menerima perawatan. Ibunya dibawa keluar dari puing-puing dengan tandu.

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu, yang timnya menurut laporan terlibat dalam operasi penyelamatan, membagikan kisah ajaib itu dalam sebuah tweet yang menyatakan bahwa ibu dan anak itu diselamatkan di kota Samandag.

Setelah gempa dahsyat tersebut, ketakutan akan bencana kedua muncul di antara orang-orang, yang menjadi tunawisma dan menghadapi kondisi cuaca yang buruk karena mereka tetap tunawisma dan tanpa tempat berlindung, air, bahan bakar, dan listrik.

Presiden Turki Recap Tayyip Erdogan menyebut keadaan itu sebagai bencana abad ini.

Dalam periode keputusasaan dan kehilangan ini, cerita tentang penyelamatan ajaib telah muncul dalam beberapa hari terakhir dan petugas penyelamat terus menyelamatkan nyawa orang lain, dengan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. 

(***)