Menu

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: 8 Orang Dinyatakan Hilang 

Zuratul 4 Mar 2023, 08:17
Potret Lokasi Kebkaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. (Twitter/Foto)
Potret Lokasi Kebkaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. (Twitter/Foto)

RIAU24.COM - Sebanyak delapan orang masih dinyatakan hilang setelah insiden kebakaran pipa bahan bakar minyak milik Pertamina di Depo Plumpang, Jakarta Utara

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara Rizal mengatakan lokasi peristiwa kebakaran merupakan pemukiman padat penduduk yang berpotensi menimbulkan korban cukup banyak.

zxc1 
 
"Peristiwa kebakaran ini mengakibatkan terbakarnya pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja," kata Rizal di Jakarta, Sabtu, 4 Maret 2023.
 

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 orang meninggal dunia dan 49 orang mengalami luka bakar akibat peristiwa ini. 
 
Sebanyak 639 orang mengungsi dan tersebar di enam titik, yakni kantor PMI Jakarta Utara, Masjid As Sholihin, kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, kantor Golkar Walang, kantor Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, dan Masjid Al Muhajirin.

Kebakaran hebat terjadi di depo bahan bakar minyak Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara sekitar pukul 20.00, Jumat, 3 Maret 2023. 

Kebakaran itu tidak hanya melalap depo, tetapi juga rumah-rumah warga. Sebab, depo tersebut memang masih berdekatan dengan permukiman warga.

zxc2  

Korban meninggal dunia berada di Rumah Sakit Polri. Sedangkan, korban luka bakar ada di sejumlah rumah sakit, di antaranya Rumah Sakit Pelabuhan, RSUD Tugu Koja, Rumah Sakit Mulyasari, dan Rumah Sakit Koja.
 
Suasana permukiman terpantau mulai kondusif. Sejak pukul 03.30 WIB, para petugas pemadam kebakaran meninggalkan lokasi yang menandakan upaya pemadaman api telah selesai.
 
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh agar insiden kebakaran fasilitas bahan bakar minyak milik perseroan tidak lagi terulang di masa depan.

(***)