RIAU24.COM - Ketua Umum Ganjarian Spartan Guntur Romli mengomentari pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku terzolimi dengan sistem proporsional tertutup.

Pernyataan ini disampaikannya melalui kanal YouTube Cokro TV, Rabu, 31 Mei 2023.

"Belum jelas soal putusan MK yang dilontarkan oleh Denny Indrayana, SBY pun sudah menggoreng-goreng dengan bumbu akan timbul chaos dan krisis di masyarakat," ujarnya.

Ia menyebut SBY tak bisa membedakan dimana letak dari putusan MK yang bisa dianggap genting dan dianggap normal.

"SBY tampaknya tidak bisa membedakan soal alasan perpu yang memang harus ada soal yang genting dan darurat dengan putusan MK yang dalam kondisi yang normal-normal saja," sebutnya.

Guntur Romli lalu mengungkit soal adanya putusan MK di tahun 2008 yang mengubah sistem Pemilu dari yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka.

"SBY mungkin lupa atau pura-pura lupa tahun 2008 juga ada putusan MK yang mengubah sistem Pemilu 3 bulan sebelum Pemilu, dari yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka," sebutnya.

"Putusan MK itu pada tanggal 23 Desember 2008, sedangkan Pemilu Legislatif 9 April tahun 2009, hanya berjarak 3 bulan," ujarnya.

Untuk diketahui, Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak terima dengan sistem proporsional tertutup.

Pernyataan ini disampaikannya melalui akun Facebook pribadinya.

"Menurut pendapat saya, mengubah sistem pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan biasa, yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional," sebutnya.