Menu

Rusia Bersumpah Akan Melakukan Tindakan Pembalasan Pasca Serangan Pesawat Tak Berawak Kyiv di Moskow

Amastya 25 Jul 2023, 13:32
Rusia mengutuk serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow dan Krimea dan bersumpah akan melakukan pembalasan /net
Rusia mengutuk serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow dan Krimea dan bersumpah akan melakukan pembalasan /net

RIAU24.COM Rusia mengutuk serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap bangunan non-perumahan di ibu kota Moskow pada Senin (24 Juli) dan bersumpah akan melakukan tindakan pembalasan, setelah Kyiv mengaku bertanggung jawab secara resmi atas serangan itu.

"Kami menganggap apa yang terjadi sebagai penggunaan lain dari metode teroris oleh kepemimpinan militer-politik Ukraina, intimidasi terhadap penduduk sipil. Serangan-serangan ini tidak memiliki arti militer," kata kementerian luar negeri Rusia seperti dikutip oleh CNN.

"Pihak Rusia berhak untuk mengambil tindakan pembalasan yang keras," kata kementerian itu, menambahkan bahwa Komite Investigasi Rusia telah membuka kasus pidana sebagai tanggapan atas insiden ini dan bahwa mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan.

Kementerian itu juga mendesak organisasi internasional untuk memberikan serangan itu penilaian yang tepat.

Pada hari Senin, Walikota Moskow Sergei Sobyanin turun ke Telegram untuk pertama kali menyampaikan berita bahwa serangan pesawat tak berawak telah menghantam dua bangunan non-perumahan di ibukota Rusia pada malam hari.

"Hari ini sekitar pukul 4 pagi (0100 GMT), serangan pesawat tak berawak pada dua bangunan non-perumahan dilaporkan. Tidak ada kerusakan serius atau korban," tulisnya.

Menurut kantor berita Rusia TASS, salah satu drone jatuh di Komsomolsky Prospekt, dekat dengan kementerian pertahanan Rusia sementara yang lain menghantam pusat bisnis di Likhacheva Street, dekat salah satu jalan lingkar utama.

Moskow berhasil menggagalkan serangan yang menyebabkan kerusakan besar pada manusia dan properti tetapi menyebut serangan itu sebagai 'aksi teroris'.

"Upaya rezim Kyiv untuk melakukan aksi teroris menggunakan dua pesawat tak berawak pada benda-benda di wilayah kota Moskow dihentikan," kata kementerian pertahanan Rusia.

"Dua drone Ukraina ditekan dan jatuh. Tidak ada korban jiwa," tambahnya.

Kemudian pada hari itu, pihak Ukraina menerima tanggung jawab atas serangan itu, mengatakan mungkin ada lebih banyak serangan seperti itu di masa depan.

"Drone menyerang ibukota orc (Rusia) dan Krimea tadi malam. Perang elektronik dan pertahanan udara menjadi semakin tidak mampu melindungi langit penjajah," kata Mykhailo Fedorov, menteri transformasi digital Ukraina, dalam sebuah posting Telegram pada hari Senin.

"Apa pun yang terjadi, akan ada lebih banyak lagi," tambahnya.

Ini bukan pertama kalinya ketika Rusia ‘menuduh’ Ukraina menargetkan ibu kota menggunakan drone. Pada bulan Mei, Kremlin mengklaim diserang oleh pesawat tak berawak Ukraina yang dianggap sebagai upaya terhadap kehidupan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada saat itu, Kremlin menggambarkan insiden itu sebagai serangan teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden Rusia.

(***)