Menu

Demokrat Minta Jokowi Pulangkan Pramuka Indonesia dari Korea Selatan, Ada Apa?

Azhar 6 Aug 2023, 13:52
Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Sumber: Korea Turism Organization Indonesia
Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan. Sumber: Korea Turism Organization Indonesia

RIAU24.COM - Mengetahui ada yang tak beres, Partai Demokrat melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memulangkan kontingen pramuka asal Indonesia dalam kegiatan Jambore Dunia 2023 di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan.

Permintaan ini lantaran situasi di sana sangat menyedihkan dikutip dari inilah.com, Minggu 6 Agustus 2023.

Pramuka Indonesia terancam cuaca panas yang sangat ekstrem mencapai 34-38 derajat celcius.

Tak hanya itu, fasilitas lokasi juga terbilang sangat menyedihkan.

"Pak Presiden, tolong selamatkan dan tarik pulang anak-anak kita, kontingen Indonesia di Jambore Dunia 2023. Ada 1.569 warga Indonesia, sebagian besar siswa usia 14-18 tahun, yang tergabung dalam kontingen Indonesia, dari total lebih dari 42.000 peserta Jambore dari seluruh dunia," pintanya.

Termasuk tak adanya fasilitas berteduh yang mengakibatkan sebagian besar anak-anak terpapar panas dan radiasi UV yang tidak aman bagi mereka.

Remaja Indonesia juga mesti tinggal di dalam tenda yang sangat tipis dengan menggunakan palet plastik untuk tidur karena lahan tempat berkemah aslinya merupakan sawah dan becek.

"Malam hari saja sangat panas, dengan suhu setara siang hari di Indonesia. Sedangkan siang hari suhu berkisar 34-38 derajat celcius," sebutnya.

Ketiga, minimnya fasilitas sanitasi. Anak-anak mesti berjalan sekitar 1,5 hingga 2 kilometer menuju lokasi untuk mandi, buang air, dan mencuci pakaian.

"Kita tidak membahas fasilitas air dingin atau air panas, ataupun toilet yang bersih. Hanya, jumlah tidak banyak, dan banyak yang kondisi kebersihannya menyedihkan," sebutnya.

Keempat, asupan makanan yang tidak cukup baik, sehingga nutrisi sudah tidak lagi menjadi nomor 1, yang penting tidak lapar saja sudah cukup baik.

"Anak-anak memang bisa jajan membeli makan, namun untuk mencapai lokasi makanpun harus menempuh jarak lebih dari 3 kilometer dan antreannya bisa satu jam di kasir," sebutnya.