Menu

Tembok Besar China Rusak Parah Oleh Pekerja Konstruksi Saat Menggali Jalan Pintas

Amastya 5 Sep 2023, 17:24
Kondisi tempat kejadian perkara /Kredit: Polisi kabupaten Youyu-Agensi
Kondisi tempat kejadian perkara /Kredit: Polisi kabupaten Youyu-Agensi

RIAU24.COM - Dua orang telah ditahan karena diduga merusak bagian dari Tembok Besar China yang ikonik saat melakukan pekerjaan konstruksi di provinsi Shanxi tengah.

Menurut laporan media setempat, para pekerja menggunakan ekskavator untuk parah merusak segmen Tembok Besar ke-32 ketika mencoba menggali jalan pintas.

Nama-nama mereka yang telah ditahan belum diberikan, kecuali bahwa mereka adalah seorang pria berusia 38 tahun dan seorang wanita berusia 55 tahun.

Polisi mengatakan mereka menggali celah besar dengan memperluas rongga Tembok Besar yang ada sehingga ekskavator mereka bisa melewatinya.

Menurut polisi, para pekerja konstruksi ingin mengurangi jarak yang harus mereka tempuh.

Kerusakan permanen

Polisi juga menekankan bahwa mereka telah menyebabkan kerusakan permanen pada integritas Tembok Besar Ming dan keamanan peninggalan budaya, CCTV yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Senin (4 September).

Keduanya ditangkap pada 24 Agustus di daerah Yuyou setelah menerima laporan tentang kerusakan tembok. Kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut, kata pernyataan polisi.

"Saat ini, kedua tersangka telah ditahan secara pidana sesuai dengan hukum, dan kasus ini terus diselidiki," kata CCTV.

Dinyatakan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1987, Tembok Besar dibangun dan dibangun kembali secara terus-menerus dari sekitar 220 SM hingga Dinasti Ming pada 1600-an, ketika itu adalah struktur militer terbesar di dunia.

Struktur saat ini yang dilihat oleh wisatawan dibangun selama Dinasti Ming, maka disebut sebagai Tembok Besar Ming.

Sebagian besar tembok dihancurkan 

Kerusakan itu terjadi pada bagian dinding yang berasal dari dinasti Ming (1368-1644). Ini juga merupakan rumah bagi menara pengawas yang relatif terpelihara dengan baik dan terdaftar sebagai peninggalan budaya provinsi.

Beberapa bentangan dinding telah rusak atau dihancurkan selama bertahun-tahun, terutama di daerah pedesaan terpencil.

Pada tahun 2016, surat kabar Beijing Times melaporkan bahwa lebih dari 30 persen Tembok Besar Ming telah hilang seluruhnya, dengan hanya 8 persen yang dianggap terpelihara dengan baik.

(***)