Menu

Gelar Peringatan HUT Oktober, KAHMI Undang 3 Bacapres Sembari Paparkan Gagasan

Rizka 17 Sep 2023, 13:04
KAHMI
KAHMI

RIAU24.COM - Pendaftaran bakal calon presiden (bacapres) dan wakil presiden (wapres) dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Mendekati hari itu, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) juga akan menggelar peringatan HUT ke-57 KAHMI atau KAHMI Summit pada Oktober.

Rencananya, tiga bakal calon presiden (bacapres) akan diundang dalam gelaran itu, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

"Ini sedang disiapkan oleh panitia, sudah komunikasi. Sebagian sudah ada yang siap, sebagian terus komunikasi. Mudah-mudahan bisa hadir karena kita pengin dengar apa gagasan tentang bagaimana Indonesia ke depan," kata Presidium Musyawarah Nasional (MN) KAHMI, Ahmad Yohan dilansir dari news.detik.com, Minggu (17/9).

Yohan menyebut sejauh ini ada dua bakal capres yang sudah menyatakan kehadiran, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ia mengaku belum mengetahui lagi kelanjutan terkait konfirmasi kehadiran.

"Pak Anies, Pak Ganjar kabarnya sudah siap. Saya belum tahu pasti, tapi panitia tadi saya tanya sudah komunikasi dengan tim semua capres," ujar Yohan.

"Insyaallah di forum yang sama. Jadi satu forum bisa bertiga, nanti masing-masing memaparkan pesan," sambungnya.

Yohan mengatakan ada beberapa isu yang ingin didalami dari tiga bakal capres tersebut. Ia ingin kontestasi Pemilu 2024 menghasilkan suasana yang damai.

"Kita ingin agar mereka kemudian bersama sama membangun komitmen, tidak saling mencederai, tidak saling menyakiti karena mereka ini adalah tokoh bangsa. Kader bangsa yang kita harapkan bisa memimpin bangsa ke depan," ucapnya.

Yohan memandang di penghujung kepemimpinan Jokowi sebutan pendukung bagi kubu yang berbeda mulai berkurang. Ia ingin sebelum Pemilu 2024 tak ada konflik yang bisa membuat perpecahan di masyarakat.

"Di penghujung kepemimpinan Pak Jokowi isu-isu cebong kampret sudah berkurang. Jangan sampai, kemudian di kontestasi berikutnya ini itu diproduksi lagi isu-isu lama yang kemudian membuat rakyat terbelah dan saling menyakiti dan itu menyisakan konflik sosial yang luar biasa," pungkasnya.