Sekjen PBNU Klaim Kalau Batin Kiai di Jatim 'Sedih' usai Deklarasi AMIN
RIAU24.COM -Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkap suasana kebatinan kiai-kiai di Jawa Timur usai deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.
Gus Ipul mengklaim deklarasi pasangan dengan nama AMIN itu telah membuat banyak kiai di Jawa Timur merasa nelongso atau sedih.
Apalagi, sambungnya, deklarasi yang dilakukan di Surabaya itu terbilang mendadak.
Ia menyampaikan demikian untuk merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyatakan deklarasi Amin belum mendongkrak elektabilitas Anies di Jatim.
"Tapi hari ini memang banyak kiai yang nelongso, atau prihatin dengan deklarasi yang cukup mendadak," kata Ipul menanggapi rilis surve Indikator Politik itu secara daring di saluran Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (1/10).
Gus Ipul menyampaikan deklarasi yang dinilai cukup mendadak itu pun membuat para kiai membutuhkan waktu untuk mencerna jalan politik itu.
Ia mengaku mendapat informasi deklarasi AMIN tanpa ada pemberitahuan lebih dulu ke para kiai.
Padahal, kata dia, komunikasi antara Muhaimin selaku Ketua Umum PKB dengan para kiai sebelumnya berjalan lancar.
Oleh karena itu, Gus Ipul menilai fenomena di atas tergambar dari hasil survei Indikator Politik yang menemukan belum ada dampak signifikan deklarasi terhadap elektabilitas Anies di Jatim.
"Dan memerlukan waktu untuk mencernanya, dan itu tergambar dalam surveinya," ujar pria yang dikenal pula sebagai Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur itu.
Gus Ipul mengklaim ada pula kiai yang menganggap deklarasi AMIN itu untuk meninggalkan eks Ketua Umum PBNU dan Presiden keempat RI almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Mereka menilai Cak Imin telah berkoalisi dengan kelompok yang dipersepsikan berseberangan dengan Gus Dur.
Selain itu, Cak Imin juga dinilai menjalin kerjasama dengan kelompok yang dianggap berseberangan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Gus Dur dan presiden sama-sama punya pengaruh di kalangan pemilih," ucap Gus Ipul.
(***)