RIAU24.COM -Menjelang pesta politik 2024, PDI Perjuangan tampaknya mulai ingin melepaskan diri dari bayang-bayang Joko Widodo (Jokowi). 

Dimana nama Jokowi belakang sering di besarkan hingga menjadi presiden dua periode. 

Hal itu disampaikan oleh analis politik UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah. 

Dedi menanggapi gerak manuver yang dilakukan oleh Ketau DPP PDIP Puan Maharani belakangan ini. 

Secara masif, Puan melakukan pertemuan yang patut dipandang sebagai upaya lobi politik ke dua tokoh senior dari Partai Golkar, Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Panjaitan. 

Menurut Dedi, lobi-lobi Puan ke petinggi partai Golkar tidak keliru jika dimaknai sebagao upaya PDIP lepas dari ketergantungan Jokowi. 

"Gerakan gesit Puan justru bisa saja sebagai tanda ia tidak lagi berjharap pada Jokowi, dan ini bagus," ujar Dedi melansir RMOL, Ahad (8/10). 

Bagi PDIP, sebagai partai politik pemenang Pemilu 2019 lalu, harus bisa membuktikan struktur inti masih hidup untuk melakukan lobi-lobi politik. 

"PDIP memang sudah seharusnya mengembalikan pengaruh partai pada ketua umu atau sekurangnya tokoh inti, dan Puan jelas mewakili Megawati," pungkasnya. 

(***)