Menu

Raja Saudi Salman Jalani Perawatan Radang Paru-paru, Putra Mahkota Tunda Kunjungan ke Jepang

Amastya 20 May 2024, 21:21
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz /Reuters
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz /Reuters

RIAU24.COM Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi menerima perawatan untuk peradangan paru-paru di Istana Al Salam di Jeddah, kata laporan mengutip kantor berita negara.

Pria berusia 88 tahun, yang naik takhta pada 2015 setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah, akan diberikan antibiotik sampai kondisinya membaik.

Ini terjadi setelah Raja Salman pada hari Minggu (19 Mei) menjalani tes medis di klinik kerajaan di Istana Al Salam karena demam dan nyeri sendi.

Ini mengikuti pemeriksaan rutin pada bulan April ketika dia terakhir dirawat di rumah sakit.

Sebagai akibat dari situasi kesehatan raja, putranya yang berusia 38 tahun dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (biasa disebut dengan inisialnya MBS) telah menunda kunjungannya ke Jepang, di mana ia dijadwalkan untuk mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan kaisar Naruhito.

Ini seharusnya menjadi kunjungan pertamanya ke Jepang sejak 2019.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengkonfirmasi penundaan tersebut, dengan menyatakan, "Arab Saudi memberi tahu pemerintah Jepang bahwa karena kondisi kesehatan Raja Salman dari Arab Saudi, kunjungan Putra Mahkota Mohammed ke Jepang, yang telah dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 20, harus ditunda."

Putra mahkota telah merencanakan perjalanan dari 20-23 Mei. Menurut pernyataan kerajaan terbaru yang dikeluarkan oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA), tes yang dilakukan pada hari Minggu mengungkapkan infeksi paru-paru.

Kesehatan raja tidak sering dibahas di depan umum.

Namun, pada bulan April tahun ini, Pengadilan Kerajaan mengumumkan bahwa ia telah dirawat di Rumah Sakit Spesialis King Faisal untuk pemeriksaan rutin dan dipulangkan pada hari yang sama.

Raja Salman mengeluarkan kantong empedunya pada tahun 2020.

Rawat Inap untuk Kolonoskopi

Sebelumnya, rawat inap terakhirnya adalah pada Mei 2022 untuk kolonoskopi, di mana ia tinggal selama lebih dari seminggu untuk tes lebih lanjut.

Pada 2017, Riyadh menepis spekulasi yang meningkat bahwa raja bermaksud turun tahta demi Pangeran Mohammed.

Sebelum menjadi raja, Raja Salman menjabat selama beberapa dekade sebagai gubernur Riyadh dan kemudian sebagai menteri pertahanan.

(***)