Menu

Perselingkuhannya dengan Pekerja Seks Terbongkar, Pria di Inggris Gugat Perusahaan Apple

Rizka 22 Jun 2024, 22:39
Apple
Apple

RIAU24.COM - Seorang pria menuntut Apple karena telah mengusik kehidupan rumah tangganya. Pria asal Inggris itu menuding perusahaan teknologi raksasa tersebut membongkar perselingkuhannya hingga diketahui istrinya.

Perselingkuhannya terbongkar usai istrinya melakukan sinkronisasi iPhone miliknya ke computer iMac.

Dilansir Oddity Central, Sabtu (22/6), Richard (bukan nama sebenarnya) berhubungan dengan pekerja seks dan saling berkomunikasi lewat iPhone miliknya.

Khawatir terbongkar, ia selalu menghapus setiap pesan. Namun, ia mengaku tidak tahu bahwa Apple memiliki fitur sinkronisasi dengan sejumlah gadget lewat akun yang sama.

Ketika istrinya membuka akses lewat komputer, ia menemukan sejumlah pesan antara suaminya dan sejumlah wanita pekerja seks. Ia pun segera menceraikan Richard dan mengambil alih kekayaan senilai USD$ 6,3 juta atau sekitar Rp103 miliar.

Richard pun menyalahkan Apple atas kejadian tersebut dan meminta agar perusahaan itu memberikan kompensasi sebagai gantinya.

"Jika Anda diberitahu bahwa sebuah pesan telah dihapus, Anda berhak untuk percaya bahwa pesan tersebut telah dihapus," kata Richard.

"Jika pesannya berbunyi: ‘Pesan-pesan ini dihapus di perangkat ini’, itu bisa menjadi petunjuk. 'Pesan-pesan ini hanya dihapus di perangkat ini,' akan menjadi indikator yang lebih jelas," lanjut dia.

Richard meminta kompensasi senilai sekitar Rp100 miliar, uang yang harus ia bayarkan kepada istrinya sekalius biaya hukum untuk kasus perceraiannya.

Dengan bantuan firma hukum London Rosenblatt, ia sekarang mengajukan gugatan class action dan mengundang pengguna Apple yang berada dalam situasi serupa untuk berbicara dan bergabung dengannya dalam perjuangannya melawan raksasa teknologi tersebut.

Simon, pengacara dari Rosenblatt, menyebut bahwa iPhone memang memberi tahu pengguna bahwa pesan tersebut telah dihapus, tetapi dalam kasus Richard, hal tersebut tidak benar dan menyesatkan pengguna.