Aneh Tapi Nyata, Stok Darah Masih Impor Padahal RI Populasi Ke-4 Terbanyak Dunia
RIAU24.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku malu lebih dari 50 persen bahan baku obat berbasis plasma darah di Indonesia adalah impor. Bukan hanya itu, stok darah dari kebutuhan 5,2 juta kantong di Indonesia, baru bisa terpenuhi 4,2 juta.
Bahkan, untuk pemenuhan kebutuhan plasma darah, angkanya jauh lebih rendah. Dari 350 ribu liter, baru bisa dipenuhi 145 ribu liter. "Sisanya impor," lanjutnya.
Menkes menyebut hal ini menjadi alasan obat berbasis plasma darah seperti albumin, IVIG, dan lainnya kerap langka dan mahal. "Ini masalah sudah mau 80 tahun merdeka, nggak selesai-selesai, baru dua RS yang CPOB, malu nggak itu?" tutur dia.