Tak Habis Pikir! Sejarawan Israel Ini Malah Serukan Serangan Nuklir ke Iran
RIAU24.COM -Sejarawan asal Israel Benny Moris menyarankan Pemerintah israel untuk melancarkan serangan militer ke Iran.
Ia menyebutkan serangan tersebut menggunakan "Persenjatan konvensional" datu dengan menggunakan senjata nuklir.
zxc1 Seperti melansir Haaretz, Morris mengatakan tanggapan Israel terhadap serangan rusal Iran 13 April lalu merupakan semuah tanggapan yang lemah dan penuh akan keraguan ekstrem PM Netanyahu selaam 15 tahun terakhir.
Iran meluncurkan lebih dari 300 pesawat tanpa awak dan rudal pada April, dalam serangan langsung pertamanya yang menargetkan wilayah Israel.
Tidak ada yang tewas dalam serangan Iran itu.
Serangan Iran terjadi sebagai tanggapan terhadap dugaan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang menewaskan 16 orang, termasuk anggota berpangkat tinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Morris mengatakan Israel telah tiba di "momen kebenaran", dengan menyatakan Iran hampir mencapai pengayaan uranium 90% yang dapat ditingkatkan untuk menghasilkan persediaan bom nuklir.
"Serangan terhadap Israel selama delapan bulan terakhir oleh Iran, utusannya, dan sekutunya... memberikan alasan yang cukup untuk mencoba menghancurkan kemampuan strategis Iran, yang mencakup kemampuan balistik," tulis dia.
"Tidak ada momen yang lebih baik untuk memberikan pukulan strategis terhadap Iran, mengingat kemampuan asimetri saat ini antara kedua negara," ungkap dia.
Dia menyatakan Israel memiliki persenjataan yang jauh lebih unggul daripada Teheran, tetapi keunggulan tersebut akan hilang dalam beberapa tahun mendatang.
"Begitu para ayatollah memiliki senjata nuklir, dan sarana untuk mengirimkannya, mereka mungkin akan menggunakannya untuk melawan Israel dan menyerahkannya kepada Allah untuk melindungi mereka terhadap kemampuan serangan kedua Israel," tulis dia.
Dia mengatakan Israel memiliki satu keunggulan utama atas Iran yakni kepemilikan senjata nuklirnya yang saat ini dilaporkan, sementara Iran hanya menginginkannya.
(***)